Jurnal Penelitian Pendidikan Sejarah UHO
Vol 1, No 2 (2016): Jurnal Penelitian Pendidikan Sejarah UHO

SEJARAH DAN PERKEMBANGAN KECAMATAN SAMPARA (1902-2015)

Akmal, Andi (Unknown)
Melamba, Basrin (Unknown)



Article Info

Publish Date
30 Jun 2019

Abstract

ABSTRAKOrientasi dari penelitian ini fokus pada tiga masalah pokok yaitu 1) mengetahui latar belakang sejarah Sampara, 2) menguraikan proses terbentuknya Kecamatan Sampara, 3) Mendeskripsikan faktor-faktor pendukung terbentuknya Kecamatan Sampara.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode sejarah dengan Tahapan Heuristik (pengumpulan sumber sejarah), kritik sumber baik kritik eksternal maupun internal, interpretasi dan Historiografi.Temuan hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Latar belakang sejarah Sampara, yaitu Sampara merupakan salah satu wilayah di kerajaan Konawe yang memiliki peranan penting dalam hal pertahanan lautnya. Sampara dikenal memiliki Kapita Lau atau Kapita Bondoala (Panglima Angkatan Laut)  yang juga merupakan salah satu dewan kerajaan Konawe yang disebut “Opitu Dula Batuno Konawe”  yang bertugas menjaga pertahanan di wilayah perairan di Kerajaan Konawe. pada awal masuknya Belanda di Kerajaan Konawe pada tahun 1906.. Sampara pada awal pemerintahan Belanda Berada di bawah onderafdeling Kendari pada masa Kerajaan Laiwui. Pada tanggal 24 januari 1942 Jepang berhasil mengambil alih kerajaan Laiwui dari Belanda, kedatangan Jepang awalnya disambut baik oleh masyarakat dan bangsawan tetapi lama-kelamaan berubah menjadi kebencian karena masyarakat sangat tertekan mereka disuruh bekerja secara paksa jika melawan maka mereka akan di hukum bahkan sampai terbunuh. Akhir kekuasaan jepang yaitu pada tanggal 17 Agustus 1945 setelah diproklamirkan kemerdekaan Indonesia. (2) Pembentukan Kecamatan Sampara, Berdasarkan surat keputusan Gubernur Provinsi Sulawesi Selatan Tenggara yang isinya adalah tentang pembubaran Distrik yang harus disusul dengan pembentukkan  wilayah Kecamatan.  Dengan berdasarkan surat keputusan tersebut dimana Kabupaten Kendari pada waktu itu terdiri 19 Distrik yang direalisir menjadi 7 wilayah administratif Kecamatan. Kemudian dengan surat keputusan Gubernur kepala daerah Provinsi Sulawesi Tenggara tanggal 7 Juli 1964 tentang penambahan jumlah wilayah Kecamatan dan didalamnya termasuk wilayah Kecamatan Sampara dengan ibu kotanya Pohara. (3) Faktor-faktor yang melatarbelakangi terbentuknya Kecamatan Sampara adalah (a) faktor geografi, (b) faktor sosial budaya, (c) faktor demografi, (d) faktor sejarah. Kata Kunci: Sejarah, Perkembangan, Kecamatan Sampara

Copyrights © 2016






Journal Info

Abbrev

p_sejarah_uho

Publisher

Subject

Education Environmental Science Social Sciences Other

Description

Jurnal Penelitian Pendidikan Sejarah UHO diterbitkan oleh Jurusan Pendidikan Sejarah Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Halu Oleo. Jurnal ini terbit empat kali dalam setahun yaitu pada bulan Februari, Mei, Agustus dan November. Terbitan awal Jurnal Penelitian Pendidikan Sejarah UHO ...