Objek material tulisan ini adalah puisi Al-Ku>li>ra karya Nāzik Al-Malā’ikah, penyair perempuan terkenal di daerah Iraq dan objek formalnya adalah semiotika Riffaterre. Dalam teorinya, Riffaterre menjelaskan beberapa tahap dalam menentukan pemaknaan dalam puisi, yaitu pembacaan heuistik (pembacaan yang berdasarkan pada arti secara struktur gramatikal), pembacaan hermeneutik (proses pembacaan yang berdasarkan konvensi sastra), matriks, model dan hipogram. Hasil dari penelitian ini menjelaskan bahwa pada pembacaan heuristik, puisi  Al-Ku>li>ra masih terdapat makna yang tersirat. Dalam pembacaan hermeneutik, menghasilkan model (kalimat kiasan inti dari puisi) yang berbunyi Ya> syabah}a al-haid}atu ma> abqait “Wahai hantu yang tak menyisakan apa-apa” dan La> syaia siwa> ah}za>nu al-maut “Tak ada sesuatupun kecuali kematian yang menyedihkan”. Model tersebut dapat menghasilkan matrik puisi yaitu tentang hakikat kematian secara pandangan filsasat. Hipogram yang mendasari puisi ini adalah hakikat kematian yang datangnya pasti kepada semua penghuni bumi.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2020