Kata ‘ilm dan ‘ulamā’ mempunyai keterkaitan makna yang sangat erat. Dan untuk mengetahui makna yang lebih mendalam tentang ‘ulamā’, tentu perlumengetahui dulu kata ‘ilm yang biasa disebut sebagai “pengetahuan”. Penelitian ini adalah penelitian kepustakaan (library research) yang bersifatkualitatif dengan menggunakan metode deskriptif-analitis-deduktif. Makna relasioanal kata ‘ilm dipahami sebagai pengetahuan, sedangkan ‘ulamā’ berartiorang berilmu atau seseorang yang berpengetahuan secara hakiki. Pada masa pra Qur’anik, makna ‘ilm hanya diartikan pengetahuan biasa. Pada masaQur’anik kata ‘ilm tetap membawa serta makna dasarnya, namun kata ini ditempatkan dalam semantik khusus sebagai “pengetahuan dengan penalarantertentu”. Pada masa pasca Qur’anik, kata ‘ilm maknanya lebih luas lagi karena semakin rumit tanda-tanda gejalanya ‘ilm, maka semua orang mulaimempertanyakan hakikat ‘ilm dengan argumentasinya masing-masing. Adapun kata ‘ulamā, pada masa pra Qur’anik hanya dipahami sebagai orangberpengetahuan secara global. Pada masa Qur’anik mempunyai arti penting, mereka yang memiliki pengetahuan tentang ayat-ayat Allah, baik yang bersifatkauniyyah atau qur’aniyyah dan memilki khasyyah kepada-Nya. Pada masa pasca Qur’anik makna ‘ulamā’ mengalami penyempitan makna.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2019