Dalam proses pembelajaran, seorang guru pada prinsipnya dapat menggunakan alat testing buatan guru itu sendiri atau testing baku. Alat testing baku pada umumnya difokuskan untuk melengkapi butir-butir acuan normatif, berisi daftar skor sejenis yang diambil dari sampel siswa yang diasumsikan merepresentasikan populasi dimana tes direncanakan dapat digunakan. Sedangkan alat testing buatan sendiri digunakan jika guru ingin memperoleh informasi yang unik dan spesifik tentang para siswa. Namun pada umumnya tes buatan guru, baik tes formatif maupun sumatif belum dianalisis tingkat validitasnya, reliabilitas, daya beda dan tingkat kesukarannya. Sehingga tidak beralasan untuk mengatakan bahwa tes tersebut berkualitas atau tidak, meskipun telah diisusun berdasarkan pokok bahasan yang telah diajarkan dan tujuan intruksional yang telah ditetapkan. Guru sebagai dasar untuk memperbaiki proses belajar mengajar, dan sebagai dasar untuk memperbaiki program siswa pengukuran dan penilaian yang diberikan setelah selesai mengajar suatu satuan pelajaran akan dapat memberi informasi tentang kekurangan-kekurangan atau kesalahan yang ada, hingga guru dapat mengadakan perbaikan setepat-tepatnya.
Copyrights © 2017