Masalah gizi kurang pada balita masih menjadi masalah kesehatan utama di dunia termasuk negara. Permasalahan gizi secara nasional saat ini adalah balita gizi kurang dan balita gizi buruk. Berdasarkan survey pemantauan status gizi (PSG) di Kabupaten Probolinggo mengalami peningkatan kasus gizi buruk diperoleh angka prevalensi gizi kurang menurut BB/U padatahun 2017sebesar 9,44%, meningkat dibandingkan  tahun 2016 yaitu  terdapat 8,65% balita gizi kurang. Balita dianggap resiko gizi terbesar karena pola pemberian makan yang buruk berdampak pada pertumbuhan dan perkembangan. Hal tersebut menyebabkan kelompok usia balita terjadi peningkatan risiko morbiditas dan mortalitas. Berdasarkan studi pendahuluan pada bulan April 2018 didapatkan data bahwa Probolinggo mendapat peringkat kedua untuk daerah gizi kurang di Jawa Timur. Di Tahun 2017 terdapat 130 balita yang mengalami gizi kurang tepatnya di Pesisir Kalibuntu Kabupaten Probolinggo. Penyebab gizi kurang adalah karena pola dan asupan makanan balita yang mengandung gizi kurang. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental,yaitu dengan mengukur kenaikan/perbandingan pola asuh makan dan status gizi sebelum dan sesudah progam pendamping gizi. Populasi dalam penelitian ini adalah semua balita dengan gizi kurang di Pesisir  Kalibuntu  Kabupaten  Probolinggo  sebanyak  130 orang.  Sampling menggunakan Total Sampling.Sampel adalah seluruh ibu yang mempunyai balita gizi kurang dan gizi burukdi Pesisir Kalibuntu KabupatenProbolinggo sebanyak 130 orang. Pengumpulan Data menggunakan lembar Observasi dan wawancara. Analisis data univariat menggunakan distribusi frekuensi, analisis bivariat menggunakan wilcoxon match paired test dan  analisis multivariate menggunakan regresi logistik  kemudian ditarik kesimpulan. Hasil uji regresi logistik diperoleh besarnya nilai Exp (B) pada analisis regresi logistik pola asuh makan memiliki nilai 85,008 yang berarti bahwa pola asuh makan memiliki peluang 85,008 kali untuk berubah. Sedangkan variabel status gizi memiliki nilai Exp (B) sebesar 3,663, dari hasil tersebut dapat dijelaskan bahwa status gizi memiliki peluang meningkat 3,663 kali.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2019