Stunting merupakan kegagalanpertumbuhanakibatakumulasiketidakcukupan nutrisi yang berlangsung lama mulaidarikehamilansampaidenganusia 24 bulan dan menjadi permasalahan gizi global terutama di negara miskin dan berkembang. Indonesia mendudukiperingkatkelimadiduniaangkakejadianstunting.Pravelensibalitastunting diKabupaten Kediri sebesar 26,1%.Stunting berkontribusi terhadap morbiditas bayi dan balita. TujuanPenelitianiniuntukmencariHubunganriwayat BBLR dengankejadianstuntingpadaanakbalitausia 24-59 bulan di desasukorejo.Desainpenelitian yang digunakananalitikkorelasionaldenganpendekatankohortretrospektif.Dalam penelitian ini variabel independentriwayat BBLR danvariabel dependent kejadian stunting. Populasiseluruhbalitausia 24-59 sebanyak 106 dengan tekhnik simpel random sampling.Besarsampel 52 responden, dilaksanakantanggal 28-30 Juli 2020 di DesaSukorejo. Instrument yang digunakan data sekunderlaporankomunitas, dandianalisisdenganuji chi square.Hasilpenelitiandidapatkansejumlah 45 (84,6%) memiliki riwayat BBLR didapatkanriwayat BBLR 6 respondenmengalamistunting. Analisis dengan Uji Chi Square diketahui Ïvalue = 0,042< α 0,05 ada Hubunganriwayat BBLR dengankejadianstuntingpadaanakbalitausia 24-59 bulan di DesaSukorejoKecamatanGurahKabupatenKediri.Stuntingmerupakan kegagalanpertumbuhanakibatakumulasiketidakcukupan nutrisi yang berlangsung lama mulaidarikehamilansampaidenganusia 24 bulan.BBLR Merupakan faktor dominan yang berhubungan dengan stunting. BLR adalah prediktor kuat dari ketiga indeks kekurangan gizi. Intervensi yang bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan anak selama tahun-tahun awal harus mempertimbangkan faktor-faktor pemicu BBLR
Copyrights © 2020