Jurnal Muadalah
Vol 1, No 2 (2013)

Motivasi Perkawinan Endogami pada Komunitas Alawiyyin di Martapura Kabupaten Banjar

Azhari, Fathurrahman (Unknown)
Muttaqien, Zainal (Unknown)
Kurdi, Sulaiman (Unknown)



Article Info

Publish Date
26 Sep 2014

Abstract

Community endogamy on marriage Martapura Alawiyyin in Banjar Regency , which prohibit syarifah mating with males ahwal or a compound has become a habit since their ancestors first until now still do . This study sought to identify and locate the variables considered by Habib and syarifah to be the motivation and consequences of marital endogamy . This research resulted in findings with the proposition : Maintaining equality ( kafaah ) nasab glory . Preserving lineage . And maintaining kinship . As a result of marital endogamy in the community in Martapura Alawiyin is : In social life : 1 ) many women who are not married syarifah . 2 ) Marriage is not attended by the family . 3 ) Differentiated in family relationships . Secondly , In the cultural life of the consequences : 1 ) The relationship Nasab disconnected the Prophet Muhammad SAW . 2 ) Not entitled to use the title or syarifah Habib because it was linked to the fathers lineage .Keywords: marriage, endogamy, Alawiyyin, kafaah, lineage.Perkawinan endogami pada Komunitas Alawiyyin di Martapura Kabupaten Banjar, yaitu melarang para syarifah kawin dengan laki-laki ahwal atau jaba sudah menjadi kebiasaan sejak nenek moyang mereka dahulu sampai sekarang tetap dilakukan. Penelitian ini berusaha untuk mengidentifikasi dan menemukan variabel-variabel yang dipertimbangkan oleh para habib dan syarifah untuk menjadi motivasi dan akibat yang timbul dari perkawinan endogami. Penelitian ini menghasilkan temuan dengan proposisi: Memelihara kesetaraan (kafa‟ah) kemuliaan nasab. Melestarikan nasab. Dan memelihara hubungan kekerabatan. Adapun akibat dari perkawinan endogami pada komunitas Alawiyin di Martapura adalah: Pada kehidupan sosial : 1) banyak wanita syarifah yang tidak kawin. 2) Perkawinan tidak dihadiri oleh keluarga. 3) Dibedakan dalam hubungan keluarga. Kedua, Pada kehidupan budaya maka akibatnya: 1) Hubungan Nasab terputus kepada Rasulullah Muhammad SAW. 2) Tidak berhak memakai gelar habib atau syarifah karena nasab itu dihubungkan kepada ayah.Kata kunci: perkawinan, endogami, Alawiyyin, kafa‟ah, nasab.

Copyrights © 2013