Penelitian ini menganalisis kisah 1 Samuel 8-10 tentang pemilihan pemimpin melalui proses undi dalam kisah pemilihan raja Saul dengan menggunakan metode penelusuran historis kritis dan kritik teks. Goral adalah metode pengambilan keputusan melalui undi yang sudah umum dilakukan dalam dunia Barat Daya Kuno (BDK). Metode pelemparan undi dapat berbeda-beda, namun umumnya hasilnya dapat diterima ketika beberapa persiapan sebelum pengambilan keputusan sudah terpenuhi. Berbagai pemilihan melalui undi memerlukan berbagai persiapan yang harus dipenuhi seperti prasyarat, metode, dan siapa yang melakukannya. Dalam Perjanjian Lama, pembagian tanah di Yosua 18 dan pembagian tugas para imam di 1 Tawarikh 24 memperlihatkan keberhasilan pengambilan keputusan melalui undi berdasarkan indikator penerimaan oleh semua pihak. Artikel ini akan menerangkan makna dan proses goral dalam pemilihan Raja Saul yang memang diterima oleh sebagian besar rakyat Israel, namun kemudian tidak direstui oleh Allah. Hasil penelitian ini adalah bahwa pemilihan Saul melalui undi memang memberikan kepuasan bagi bangsa Israel yang menginginkan seorang raja, namun tidak mendapatkan dukungan sepenuhnya dari Tuhan, Samuel, atau bahkan Saul sendiri.
Copyrights © 2020