Rasionalisasi pemilihan subjek berdasarkan hasil analisis kebutuhan bahwa Guru Bimbingan dan Konseling merasa kurang memiliki kompetensi dalam menyelesaikan permasalahan peserta didik kaitannya dengan peristiwa yang menyebabkan krisis dan trauma yang mendalam. Sehingga mereka menjadi kurang percaya diri dan terkesan kurang memiliki respectful mind saat menjumpai permasalahan tersebut. Kegiatan pelatihan ini diberikan kepada guru BK SMP dan SMA. Guru BK SMP dan SMA yang dipilih adalah sampel guru di kota Surakarta yaitu 15 orang Guru SMP dan 15 orang Guru SMA. Subjek tersebut diwadahi dalam kelompok Musyawarah Guru Bimbingan dan Konseling (MGBK) dan Asosiasi Bimbingan dan Konseling Indonesia (ABKIN) Cabang Surakarta yang memiliki kantor sekretariat di SMP Negeri 4 Surakarta dan SMA Negeri 1 Surakarta. Instrumen proses dari pelaksanaan kegiatan menunjukkan antusiasme, semangat, ketertarikan serta kesungguhan para guru mengikuti kegiatan yang bagi mereka adalah hal baru yang selama ini belum pernah diimplementasikan di sekolah. Evaluasi hasil menunjukkan bahwa para guru mampu memahami, merancang dan melaksanakan teknik-teknik konseling traumatik dengan kategori baik. Kata Kunci: konseling traumatic, experiental learning, konselor
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2019