Siswa terisolir adalah suatu sikap individu yang tidak dapat menyerap dan menerima norma-norma ke dalam kepribadiannya dan juga tidak mampu untuk berperilaku yang pantas atau menyesuaikan diri menurut tuntutan lingkungan yang ada. Sehubungan itu karakteristik low self-esteem yaitu, ketidaksadaran diri, kurang percaya diri, takut mengambil resiko, mudah putus asa, pesimis, merasa kesepian dan terasingkan. Maka dibutuhkan peningkatan harga diri dengan memberdayakan, memberikan energi dan memotivasi, karena hal ini bisa terjadi kepada siapapun, termasuk kepada siswa terisolir. Dengan pendekatan yang terpusat pada manusia yaitu konseling eksistensial-humanistik tentunya diharapkan mampu mengatasi masalah yang dihadapi oleh siswa terisolir yang sering ada di sekolah-sekolah. Dalam penelitian ini, terdapat pembahasan metode konseling eksistensial-humanistik untuk meningkatkan self-essteem pada siswa terisolir yakni metode untuk meningkatan self-esteem pada siswa terisolir: dengan pemberian dukungan sosial (social support), intervensi cognitive-behavior, pemantapan fisik, strategi lainnya (konseling pendekatan eksistensial-humanistik). Implementasi konseling pendekatan eksitensial-humanistik: kesadaran diri, kecemasan, tanggung jawab dan penciptaan makna.
Copyrights © 2020