Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

Pendekatan Bimbingan dan Konseling Multikultural KH. Abdurrahman Wahid dalam Penyelesaian Konflik Intoleransi menurut Perspektif Sahabat dan Murid Kamalatan Nihaya; Muzaki Muzaki
Prophetic : Professional, Empathy, Islamic Counseling Journal Vol 4, No 2 (2021): Desember
Publisher : IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24235/prophetic.v4i2.9659

Abstract

Penelitian ini dilatar belakangi oleh upaya penyelesaian konflik intoleransi yang dilakukan KH. Abdurrahman Wahid menggunakan pendekatan bimbingan dan konseling multikultural pada masyarakat yang masih menimbulkan gejolak-gejolak permusuhan bahwa perbedaan warna kulit, ras dan agama dapat menjadi salah satu faktor pemicunya, sehingga menjadi permasalahan sosial maupun kerentanan masyarakat yang hidup di wilayah multikultural seperti Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pendekatan bimbingan dan konseling multikultural KH. Abdurrahman Wahid dalam penyelesaian konflik intoleransi. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Teknik pengumpulan data yang dilakukan menggunakan metode wawancara. Selain itu, analisis data melalui reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan, dengan demikian kesimpulan dalam penelitian ini dapat menjawab rumusan masalah yang dirumuskan sejak awal, masalah dan rumusan masalah dalam penelitian ini berkembang setelah dilakukan penelitian. Hasil penelitian pendekatan bimbingan dan konseling multikultural KH. Abdurrahman Wahid dalam upaya penyelesaian konflik intoleransi menurut perspektif sahabat dan murid meliputi pendekatan konseling multikultural yang dilakukan oleh KH. Abdurrahman Wahid yaitu pendektatan kemanusiaan, pendekatan dialog dan pendekatan kultural. Perspektif sahabat dan murid murid mengenai upaya KH. Abdurrahman Wahid dalam penyelesain konflik melalui pendekatan konseling multikultural diantaranya Gus Dur sebagai man of ideas, Gus Dur sebagai bapak plularisme , Belajar dari Gus Dur, dan 9 nilai utama Gus Dur. Serta keberhasilan pendekatan konseling multikultural KH. Abdurrahman Wahid dalam upaya penyelesaian konflik intoleransi menurut perspektif sahabat dan murid dimana keberhasilan tersebut dapat dilihat dari meredamnya konflik-konflik yang sedang bergejolak dan menjaga integritas negara.
Konseling Islami: Suatu Alternatif bagi Kesehatan Mental Muzaki Muzaki; Agung Saputra
Prophetic : Professional, Empathy, Islamic Counseling Journal Vol 2, No 2 (2019): Desember
Publisher : IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24235/prophetic.v2i2.5809

Abstract

Konseling Islami merupakan suatu proses pemberian bantuan terhadap individu agar mampu dan mempunyai kesadaran akan kehidupannya sebagai makhluk Allah SWT, sehingga hidup dengan ketentuan dan petunjuk Allah SWT serta mengembangkan potensi fitrah yang dimiliki demi mencapai kebahagiaan di dunia dan di akhirat. Konseling Islami berperan untuk membantu individu yang sedang mengalami masalah agar dapat kembali menemukan potensi dirinya dan dengan keimanannya diharapkan individu tersebut dapat mengatasi segala kesulitan yang sedang dihadapi. Inti tujuan konseling Islami adalah meningkatkan iman, Islam, dan ihsan bagi setiap individu yang diberi konseling hingga menjadi pribadi yang utuh, dan pada akhirnya diharapkan mereka semua akan hidup bahagia di dunia dan di akhirat. Menggabungkan peran agama ke dalam definisi sehat, maka akan didapatkan paradigma sehat yang komprehensif karena akan berdampak baik dalam kehidupan manusia manakala kepribadian yang ada pada diri manusia disesuaikan dengan konsepsi ajaran agamanya. Layanan konseling Islami merupakan suatu layanan yang tidak hanya mengupayakan manusia untuk bermental sehat dan hidup sejahtera, melainkan juga yang dapat menuntun kepada hidup yang sakinah, batin merasa tenang dan tenteram karena selalu dekat dengan Tuhan Yang Maha Esa. Kenyataan ini menunjukkan bahwa layanan konseling terlebih dalam bidang keagamaan keberadaannya sangat diperlukan masyarakat secara luas.
Implementasi Konseling Eksistensial-Humanistik untuk Meningkatkan Self-Esteem pada Siswa Terisolir di Cirebon Muzaki Muzaki; Siti Dila Nuraldina
Prophetic : Professional, Empathy, Islamic Counseling Journal Vol 3, No 2 (2020): Desember
Publisher : IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24235/prophetic.v3i2.7595

Abstract

Siswa terisolir adalah suatu sikap individu yang tidak dapat menyerap dan menerima norma-norma ke dalam kepribadiannya dan juga tidak mampu untuk berperilaku yang pantas atau menyesuaikan diri menurut tuntutan lingkungan yang ada. Sehubungan itu karakteristik low self-esteem yaitu, ketidaksadaran diri, kurang percaya diri, takut mengambil resiko, mudah putus asa, pesimis, merasa kesepian dan terasingkan. Maka dibutuhkan peningkatan harga diri dengan memberdayakan, memberikan energi dan memotivasi, karena hal ini bisa terjadi kepada siapapun, termasuk kepada siswa terisolir. Dengan pendekatan yang terpusat pada manusia yaitu konseling eksistensial-humanistik tentunya diharapkan mampu mengatasi masalah yang dihadapi oleh siswa terisolir yang sering ada di sekolah-sekolah. Dalam penelitian ini, terdapat pembahasan metode konseling eksistensial-humanistik untuk meningkatkan self-essteem pada siswa terisolir yakni metode untuk meningkatan self-esteem pada siswa terisolir: dengan pemberian dukungan sosial (social support), intervensi cognitive-behavior, pemantapan fisik, strategi lainnya (konseling pendekatan eksistensial-humanistik). Implementasi konseling pendekatan eksitensial-humanistik: kesadaran diri, kecemasan, tanggung jawab dan penciptaan makna.
Pemikiran Anwar Sutoyo tentang Konseling Islam untuk Kesehatan Mental Agung Saputra; Muzaki Muzaki
Prophetic : Professional, Empathy, Islamic Counseling Journal Vol 2, No 1 (2019): Juni
Publisher : IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24235/prophetic.v2i1.4753

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh dampak negatif dari era globalisasi yang membawa dampak pembauran peradaban dan kebudayaan antar bangsa serta membawa dampak bergesernya masyarakat agraris ke masyarakat industri sehingga banyak didapati individu-individu yang melupakan unsur kerohanian yang ada dalam dirinya.  Mereka akhirnya terjebak dengan permaslahan duniawi juga paham materialistik dan individualistik yang berpengaruh negatif dalam segi-segi kehidupan manusia. Apabila kondisi seperti ini dibiarkan begitu saja, maka akan membuat manusia kehilangan akal sehatnya, kehilangan nuraninya, kehilangan masa depannya, bahkan membuat hidupnya tidak bermakna dalam artian mengalami kemlaratan dan kesengsaraan jiwa baik di dunia maupun di akhirat kelak. Melihat keadaan seperti ini, akhirnya Anwar Sutoyo memberikan sebuah bantuan berupa layanan konseling Islami sebagai proses pemberian bantuan untuk belajar mengembangkan fitrah dan atau kembali kepada fitrahnya sebagai manusia. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa konseling Islami menurut Anwar Sutoyo adalah sebuah bantuan terhadap individu untuk mengembangkan fitrahnya sebagai manusia dengan cara memberdayakan potensi iman dan akal serta semua kemampuan yang dimiliki individu tersebut. Konseling Islami untuk kesehatan mental individu adalah mencapai kondisi kesadaran spiritual yang tinggi, menanamkan pemahaman mengenai kesadaran diri dan penerimaan diri, membantu memodifikasi tingkah laku, dan membantu memiliki keterampilan sosial serta aksi sosial. Kata Kunci: Konseling Islami; Pemikiran Anwar Sutoyo; Kesehatan Mental.
PENGABDIAN MASYARAKAT MELALUI KONSELING KELUARGA SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA (KDRT) DI KABUPATEN CIREBON Jaja Suteja; Muzaki Muzaki
Al-Isyraq: Jurnal Bimbingan, Penyuluhan, dan Konseling Islam Vol 2, No 1 (2019)
Publisher : PABKI (Perkumpulan Ahli Bimbingan dan Konseling Islam) Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (219.702 KB) | DOI: 10.15575/alisyraq.v2i1.26

Abstract

Pada penelitian ini metode yang digunakan peneliti adalah dengan menggunakan pendekatan kualitatif lapangan (field research) dengan jenis deskriptif agar lebih dapat menggali informasi secara lebih luas dan detail dalam penjelasannya, dimana data yang dikumpulkan berupa pendapat, tanggapan, informasi, konsep-konsep dan keterangan yang berbentuk uraian dalam mengungkapkan masalah, gejala, maupun fenomena di masyarakat secara cermat, faktual, dan sewajarnya. Teknik pengumpulan datanya yakni dengan menggunakan observasi partisipan, wawancara, dan dokumentasi dengan informan yang dipilih secara sengaja berdasarkan kriteria dan pertimbangan (purposive sampling) yakni warga masyarakat di Desa Kepuh Kecamatan Palimanan, Desa Kedungdawa Kecamatan Kedawung dan Desa Bojong Gebang Kecamatan Babakan Kabupaten Cirebon. Hasil penelitian ini menghasilkan beberapa temuan yakni bahwa kasus-kasus kekerasan dalam rumah tangga di Kabupaten Cirebon semakin hari, semakin meningkat. Bahkan dalam kebanyakan kasus, pelaku yang menjadi penyebab kekerasan dalam rumah tangga dilakukan oleh pasangannya. Hanya saja, tidak sedikit pasangan yang sebenarnya menjadi korban KDRT akan tetapi masih enggan untuk melaporkannya kepada pihak yang berwajib dengan alasan masih mencintai pasangannya. Untuk menyelesaikan berbagai permasalahan dalam keluarga tersebut, salah satunya dilakukan melalui konseling keluarga.Konseling keluarga bertujuanuntuk membantu anggota keluarga belajar menghargai secara emosional bahwa dinamika  keluarga adalah kait-mengait diantara anggota keluarga yang lainnya. Konseling keluarga Juga bertujuan untuk membantu anggota keluarga agar menyadari tentang  fakta, jika satu anggota  keluarga bermasalah, maka akan mempengaruhi kepada persepsi, ekspektasi dan  interaksi anggota-anggota lain.Kesimpulan dari penelitian ini menghasilkan temuan bahwa pelaksanaan konseling keluarga yang dilakukan oleh seorang konselor terhadap klien memiliki peranan yang sangat penting dalam pencegahan sekaligus tindakan kuratif dalam penyelesaian KDRT di masyarakat. Kata Kunci: Pengabdian Masyarakat, Konseling Keluarga, Pencegahan, KDRT
The Contribution of Al-Ghazali in Promoting Islamic Moderate Thought in Indonesia Hajam Hajam; Muzaki Muzaki; Dedeh Nur Hamidah; Aah Syafaah; Aditia Muara Padiatra
Sunan Kalijaga: International Journal of Islamic Civilization Vol 3, No 2 (2020)
Publisher : Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14421/skijic.v3i2.1894

Abstract

The current paper is dedicated to investigate a moderate religious doctrine through the presence of Islamic mysticism (sufism) resulted from Imam al-Ghazali. We argue that al-Ghazali's teaching imparted balance between the world and the hereafter like body and spirit. Al-Ghazali’s thought influenced many Indonesian mystics across fifteenth to nineteenth century. We believed that Indonesian Moslems scholars who were influenced by Al-Ghazali’s teaching developed religious propagation through wisdom and moralilty. We found that by applying mysticism moderate Islamic propagation were accepted by most of Indonesian Moslems. As a result, they were succesful in undertaking social transformation without any negative impact.
Pencegahan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) Melalui Kegiatan Konseling Keluarga Jaja Suteja; Muzaki Muzaki
Equalita: Jurnal Studi Gender dan Anak Vol 2, No 1 (2020)
Publisher : IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24235/equalita.v2i1.6991

Abstract

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif lapangan (field research) dengan jenis deskriptif. Teknik pengumpulan datanya dengan menggunakan observasi partisipan, wawancara, dan dokumentasi, teknik pengambilan datanya denggan purposive sampling. Hasil penelitian ini menghasilkan beberapa temuan yakni bahwa kasus-kasus kekerasan dalam rumah tangga di Kabupaten Cirebon semakin hari, semakin meningkat. Bahkan Dalam kebanyakan kasus, pelaku yang menjadi penyebab kekerasan dalam rumah tangga dilakukan oleh pasangannya. Akan tetapi, tidak sedikit pasangan yang posisinya sebagai korban KDRT tetapi masih tidak mau melaporkan kasusnya kepada pihak yang berwajib dengan alasan masih mencintai pasangannya.  Salah satu upaya untuk mencegah KDRT dapat dilakukan dengan kegiatan konseling keluarga. Konseling keluarga bertujuan untuk membantu anggota keluarga belajar menghargai secara emosional bahwa dinamika  keluarga adalah kait-mengait diantara anggota keluarga yang lainnya. Kesimpulan dari penelitian ini menghasilkan temuan bahwa salah satu upaya dalam mencegah kekerasan dalam rumah tangga dapat dilakukan dengan kegiatan konseling keluarga. Oleh karena itu, dibutuhkan sekali tenaga konselor yang profesional dan handal baik secara akademik maupun praktisi dalam memecahkan permasalahan KDRT.This research uses a qualitative field method (field research) with a descriptive type. Data collection techniques using participant observation, interviews, and documentation, data collection techniques with purposive sampling. The results of this study resulted in several findings namely that cases of domestic violence in Cirebon District are increasing day by day. In fact, in most cases, the perpetrators who cause domestic violence are committed by their partners. However, not a few couples whose position as victims of domestic violence but still do not want to report their cases to the authorities on the grounds they still love their partners. One effort to prevent domestic violence can be done with family counseling activities. Family counseling aims to help family members learn to appreciate emotionally that family dynamics are a link between other family members. The conclusion of this study resulted in the finding that one of the efforts in preventing domestic violence can be done with family counseling activities. Therefore, professional and reliable counselors are needed both academically and practitioners in solving domestic violence problems KDRT.
Kontekstualisasi Makna QS. an-Nur Ayat 4-5 atas Fenomena Tuduhan Perzinaan pada Platform Media Sosial Twitter Nurlelah Nurlelah; Nurkholidah Nurkholidah; Didi Junaedi; Nurul Bahiyah; Muzaki Muzaki
Gunung Djati Conference Series Vol. 21 (2023): The 1st Nurjati Conference
Publisher : UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study aims to discuss the contextualization of the meaning of QS. an-Nur verse 4-5 on the phenomenon of accusations of adultery on the Twitter social media platform. This research uses a qualitative approach with descriptive-analytic method. The results and discussion in this study indicate that the contextualization of the flogging law contained in QS. an-Nur verses 4-5 on the phenomenon of accusations of adultery that occur on the Twitter social media platform, its enforcement is adjusted to the attitude of the person who accuses and is accused. If the accusation is proven true and the witnesses and conditions are fulfilled, then the flogging law does not apply. Meanwhile, when the accusation is not proven true, the flogging law is adjusted to the wishes of the accused person. In addition, this flogging law must also be applied when the person accused is male, in other words, not only women. This research recommends to all people who utilize technological sophistication, especially the millennial generation, to always be wise in using social media and be careful in using it.
PENGABDIAN MASYARAKAT MELALUI KONSELING KELUARGA SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA (KDRT) DI KABUPATEN CIREBON Jaja Suteja; Muzaki Muzaki
Al-Isyraq: Jurnal Bimbingan, Penyuluhan, dan Konseling Islam Vol 2, No 1 (2019)
Publisher : PABKI (Perkumpulan Ahli Bimbingan dan Konseling Islam) Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59027/alisyraq.v2i1.26

Abstract

Pada penelitian ini metode yang digunakan peneliti adalah dengan menggunakan pendekatan kualitatif lapangan (field research) dengan jenis deskriptif agar lebih dapat menggali informasi secara lebih luas dan detail dalam penjelasannya, dimana data yang dikumpulkan berupa pendapat, tanggapan, informasi, konsep-konsep dan keterangan yang berbentuk uraian dalam mengungkapkan masalah, gejala, maupun fenomena di masyarakat secara cermat, faktual, dan sewajarnya. Teknik pengumpulan datanya yakni dengan menggunakan observasi partisipan, wawancara, dan dokumentasi dengan informan yang dipilih secara sengaja berdasarkan kriteria dan pertimbangan (purposive sampling) yakni warga masyarakat di Desa Kepuh Kecamatan Palimanan, Desa Kedungdawa Kecamatan Kedawung dan Desa Bojong Gebang Kecamatan Babakan Kabupaten Cirebon. Hasil penelitian ini menghasilkan beberapa temuan yakni bahwa kasus-kasus kekerasan dalam rumah tangga di Kabupaten Cirebon semakin hari, semakin meningkat. Bahkan dalam kebanyakan kasus, pelaku yang menjadi penyebab kekerasan dalam rumah tangga dilakukan oleh pasangannya. Hanya saja, tidak sedikit pasangan yang sebenarnya menjadi korban KDRT akan tetapi masih enggan untuk melaporkannya kepada pihak yang berwajib dengan alasan masih mencintai pasangannya. Untuk menyelesaikan berbagai permasalahan dalam keluarga tersebut, salah satunya dilakukan melalui konseling keluarga.Konseling keluarga bertujuanuntuk membantu anggota keluarga belajar menghargai secara emosional bahwa dinamika  keluarga adalah kait-mengait diantara anggota keluarga yang lainnya. Konseling keluarga Juga bertujuan untuk membantu anggota keluarga agar menyadari tentang  fakta, jika satu anggota  keluarga bermasalah, maka akan mempengaruhi kepada persepsi, ekspektasi dan  interaksi anggota-anggota lain.Kesimpulan dari penelitian ini menghasilkan temuan bahwa pelaksanaan konseling keluarga yang dilakukan oleh seorang konselor terhadap klien memiliki peranan yang sangat penting dalam pencegahan sekaligus tindakan kuratif dalam penyelesaian KDRT di masyarakat. Kata Kunci: Pengabdian Masyarakat, Konseling Keluarga, Pencegahan, KDRT
Peran Ustadz dalam Meningkatkan Kesehatan Mental dan Spiritual pada Lansia melalui Kajian Rutin di Mushola Raudhatussholihin Desa Surawangi Kabupaten Majalengka Wiwin Widiyanti; Muzaki Muzaki; Anisul Fuad
Prophetic : Professional, Empathy, Islamic Counseling Journal Vol 6, No 1 (2023): Juni
Publisher : IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24235/prophetic.v6i1.14759

Abstract

Peran ustadz dalam meningkatkan kesehatan mental dan spiritual lansia melalui kajian mempunyai peran yang besar. Di mana masa kini kesehatan mental dan spiritual amat penting bagi seseorang terutama lansia. Hal ini karena keadaan emosional dan fisik lansia seringkali mengalami penurunan fungsi, tapi tidak menutup kemungkinan perkembangan emosional atau psikologisnya lebih matang. Ada beberapa faktor yang menyebabkan kondisi mental dan fisiknya menurun, seperti kehilangan pekerjaan, kehilangan pasangan, ditinggal anak, maupun karena faktor biologisnya yang menurun sehingga belum siap menerima keadaan tersebut. Maka sebagai masyarakat yang mempuyai kepedulian terhadap sesama perlu mengupayakan kesejahteraan lansia sesuai dengan Undang-Undang No.13 Tahun 1998 Pasal 8. Penelitian ini mempunyai tujuan untuk mengetahui peran ustadz dalam meningkatkan kesehatan mental dan spiritual lansia melalui kajian rutin dengan menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif dan teknik purposive sampling yaitu 4 lansia (jamaah kajian rutin) dan 2 ustadz (pengisi kajian). Hasil penelitian menjelaskan bahwa kajian rutin di Musola Raudhatussholihin dimulai pada pukul 08.00-10.00 WIB. Kegiatannya yaitu, membaca sholawat, pembukaan, mauizhatul hasanah, dan doa penutup, serta ziarah ke makam para wali setiap tiga bulan sekali. Peran ustadz dalam meningkatkan kesehatan mental membuat jiwa lansia lebih tenang, karena metode dan materi yang disampaikan sebagai pesan dakwah secara tersurat dan tersirat seperti sholat, membaca Al-Qur’an, dzikir, puasa, sedekah, dan bermuamalah ketika diamalkan membuat tenang jiwa. Dalam meningkatkan spiritual, para lansia termotivasi untuk lebih fokus mengejar ketenangan rohani dengan cara beribadah kepada Allah dan menyambung silaturahmi dengan sesama juga adanya dorongan yang diberikan oleh lingkungan termasuk ustadz yang memberikan nilai-nilai spiritual dari dalam.