Resiliensi merupakan faktor esensial dalam perkembangan hidup remaja. rendahnya resiliensi pada remaja menjadikan remaja yang rentan (vulnerable adolescence) dan remaja yang rentan memiliki kecenderungan yang tinggi untuk menjadi remaja yang bermasalah. Tujuan akhir penelitian ini menghasilkan program pelatihan self-instruction training untuk meningkatkan resiliensi siswa. Untuk mencapai tujuan tersebut digunakan metode penelitian quasi experimen dengan desain non-equivalent pretest-posttest control group. Dalam pelaksanaanya, penelitian ini melalui tiga langkah utama, yakni (1) langkah pertama adalah mengungkap kondisi awal/ profil umum resiliensi siswa; (2) langkah kedua, perumusan program pelatihan self-instruction untuk meningkatkan resiliensi siswa; dan (3) langkah ketiga pengujian efektivitas penerapan program pelatihan self-instruction untuk meningkatkan resiliensi siswa. Penelitian menemukan bahwa mayoritas siswa berada pada kategori cukup resilien dengan tingkat kecenderungan resiliensi yang dominan ditunjukkan oleh remaja adalah tingkatan sedang, atau rata-rata (average), atau moderat. Setelah pelaksanaan intervensi, resiliensi siswa meningkat terutama pada aspek efikasi diri, penilaian realistis terhadap lingkungan, problem solving, dan planning & goal setting. Hal ini menandakan program pelatihan self-instruction secara empirik efektif dalam meningkatkan resiliensi siswa. Kata Kunci: Self-Instruction Training; Resiliensi Siswa; Remaja.
Copyrights © 2019