Penelitian ini bertujuan memaparkan beberapa kendala yang dihadapi dalam proses penulisan cerita rakyat di wilayah Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan. Teori yang digunakan adalah teori tentang cerita rakyat sebagai bagian dari folklore. Adapunmetode yang dimanfaatkandalampenelitianiniadalahmetodedeskriptif. Kendala-kendala tersebut adalah terbatasnya narasumber dan sikap atau pandangan masyarakat terhadap cerita rakyat. Sikap atau pandangan masyarakat terhadap cerita rakyat terbagi dalam dua sikap. Pertama, memandang cerita rakyat sebagai sesuatu yang tidak memiliki fungsi dan makna. Kedua, memandang cerita rakyat sebagai milik golongan tertentu. Kata kunci : revitalisasi, cerita rakyat, Kalimantan SelatanSome Obstacles in Writing Folklore as Revitalization Oral Literature in Banjar Regency South of Kalimantan South Kalimantan is one of the cultural areas in Indonesia that has many verbal pieces of literature such as folklores. Like other verbal literature, folklore also at risk of extinction. Revitalization of folklore can be done through some ways such as writing again the folklore. The research aimed to describe the obstacles in the process of writing folklore in the Banjar Regency of South Kalimantan. The obstacles were limited of resources and the attitude or view of society toward the folklore. The attitude can be divided into two attitudes. Those were viewing the folklore as a story that does not has a purpose or meaning and viewing that folklore as a certain group’s belonging. Keywords: revitalization, folklore, South Kalimantan
Copyrights © 2016