Dalam rangka melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial sesuai dengan pembukaan UUD Dasar 1945, pemerintah Indonesia perlu untuk ikut serta dalam misi pemeliharaan perdamaian yang merupakan bagian dari politik luar negeri. Dalam misi pemeliharaan perdamaian ini diperlukan kesiapan dari personel, materiil, peralatan, serta dana untuk memenuhi permintaan partisipasi tersebut secara tepat dan cepat. Menindaklanjuti permintaan pasukan yang cepat dan tepat, serta menunjukkan kesetiaan Indonesia untuk terus berkontribusi mengirimkan peacekeepers dalam misi Pemeliharaan Perdamaian PBB ini adalah dengan berdirinya Pasukan Siaga Operasi Pemeliharaan Perdamaian atau yang sekarang disebut Standby Force (SBF) yang berada langsung dibawah Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian Tentara Nasional Indonesia (PMPP TNI). Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis bagaimana peran SBF dalam mendukung pelaksanaan misi perdamaian pada penyiapan pasukan serta tantangan dan kendala yang di hadapi. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan pendekatan studi fenomenologi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) peran SBF adalah menyiapkan rotasi pasukan perdamaian, (2) kendala dalam pelaksanaan dipengaruhi oleh faktor eksternal yaitu dari sistem UNPCRS dan dari UN, sedangkan faktor internal datang dari dalam organisasi dan personel. Kesimpulan dari penelitian ini adalah peran Standby Force PMPP TNI sebagai sebuah organisasi dalam mendukung pelaksanaan misi perdamaian pada penyiapan pasukan dapat dikatakan berhasil namun masih terdapat kendala dari faktor eksternal dan internal. Kata Kunci: Pemeliharaan Perdamaian, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Rotasi Pasukan, Standby Force Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian Tentara Nasional Indonesia (PMPP TNI), United Nations Capability Peacekeeping Readiness System (UNPCRS)
Copyrights © 2020