‘Wafa’ belajar Alquran dengan metode otak kanan, merupakan sebuah terobosan baru yangdigagas oleh Yayasan Syafa`atul Quran Indonesia (YAQIN) bercita-cita ingin menghadirkanpembelajaran Alquran secara kompehensif, mudah, dan menyenangkan bagi seluruh muslim didunia. ‘5T’ merupakan kurikulum andalan yang meliputi Tilawah, Tahfidz, Tarjamah, Tafhim, danTafsir. Pembelajaran yang diterapkan di ‘wafa’ sesuai dan sejalan dengan teori-teoriperkembangan pada anak usia dini, mencakup stimulasi aspek perkembangan dan kecerdasanmajemuk anak secara mampu meng-cover modalitas belajar siswa. Penggunaan media variatif,diantaranya flashcard warna-warni dan bergambar dilengkapi tulisan hijaiyah yang tersusunpada sebuah kata. Penekanan penggunaan bahasa ibu, gerakan-gerakan dalam proses tahfidulquran, dan intro-intro yang mendidik (permainan, tepuk, musik, lagu, siroh) untuk menjagakondisi emosional dan moody murid tetap semangat dan bahagia selama mengikuti KegiatanBelajar Mengajar (KBM). Sarana yang disusun berupa buku-buku untuk murid disesuaikandengan tingkat perkembangan dan usia anak. Guru-guru yang menyampaikan materi terjagakualitasnya melalui sertifikasi munaqasyah. Penggunaan otak kanan untuk menyeimbangkanfungsi belahan otak untuk meningkatkan kualitas dan kepribadian murid menjadi ciri khas darimetode ‘wafa’. Pembelajaran Alquran berupa membaca, menulis, dan menghafal, memahamimakna, dan menafsikan ayat semuanya diajar di ‘wafa’ secara bertahap dn berjenjang. ‘Wafa’sering disebut dengan metode otak kanan yang dalam membelajarannya menggunakan aspekmultisensorik atau perpaduan dari berbagai indera, seperti visual, auditorial, dan kinestetik.
Copyrights © 2017