Secara global, jumlah penderita diabetes mengalami peningkatan signifikan dari tahun ke tahun. Diabetes Atlas edisi ke-8 yang diterbitkan oleh Federasi Diabetes Internasional 2017 menyatakan bahwa 425 juta dari total populasi seluruh dunia Di Indonesia mencapai 8,5 persen. Berbagai dampak kesehatan dan keselamatan dapat muncul akibat kerja salahsatunya kadar gula dalam darah jauh diatas nilai normal. Beberapa faktor yang mempengaruhi kadar gula darah, yaitu  : IMT, stres dan shift kerja Derajat IMT sebanding dengan tingkat akumulasi lemak tubuh. Peningkatan akumulasi lemak tubuh akan meningkatkan kadar gula darah puasa yang berdampak negatif salah satunya yaitu gangguan metabolisme glukosa.Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional bertujuan untuk mengetahui hubungan IMT, shift kerja dan stres kerja dengan kadar Glukosa Darah Sewaktu pada karyawan di PT Persada Harapan Kahuripan Kabupaten Tebo. Populasi pada penelitian ini adalah sebanyak 59 orang sayur dengan jumlah sampel sebanyak 51 orang, teknik pengambilan sampel dengan teknik total  sampling. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 15-20 Juni tahun 2020. Data diperoleh dengan cara wawancara menggunakan kuesioner dan lembar ceklist. Data dianalisa univariat dan bivariat dengan menggunakan uji chi-square. Hasil menunjukkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara IMT (p-value 0,001), shift kerja (p-value 0,006) dan stress kerja ((p-value 0,011) dengan kadar glukosa darah  sewaktu pada karyawan di PT Persada Harapan Kahuripan Kabupaten Tebo.Diharapkan agar pekerja melakukan olahraga setiap hari agar mencapai berat badan ideal, dan menjaga pola makan untuk menurunkan kadar glukosa darah dan mempergunakan waktu sebaik mungkin untuk istirahat serta melakukan manajemen stres.Kata kunci : IMT, shift kerja, stres kerja GDS
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2020