Claim Missing Document
Check
Articles

Found 33 Documents
Search

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PAPARAN PESTISIDA PADA PEKERJA CHEMIS (PENYEMPROTAN) Entianopa, Entianopa; Santoso, Edi
Jurnal Endurance Vol 1, No 2 (2016): Jurnal Endurance: Kajian Ilmiah Problema Kesehatan
Publisher : Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah X

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (246.575 KB) | DOI: 10.22216/jen.v1i2.985

Abstract

PT. Ricki Kurniawan Kertapersada adalah perusahaan perkebunan kelapa sawit yang berada di Desa Mekar Sari Kecamatan Kumpeh Kabupaten Muaro Jambi. Berdasarkan data yang diperoleh dari Puskesmas Puding tahun 2014 Hasil pemeriksaan cholinesterase terhadap 101 orang pekerja chemis PT. RKK terdapat 40 pekerja yang terpapar pestisida.Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Populasi penelitian berjumlah 101 orang.Cara pengambilan sampel dalam penelitian menggunakan tehnik Accidental Sampling dengan jumlah sampel sebanyak 49 orang.Hasil penelitian diketahui 32 (64,0%) terpapar pestisida, 33 (66,0%) responden memiliki pengetahuan rendah, 20 (40,0%) responden cara penyemprotan kurang baik, dan 24 (68,0%) penggunaan APD tidak lengkap. Terdapat hubungan yang bermakna antara pengetahuan (p-value = 0,036), penggunaan APD (p-value = 0.003) dengan paparanpestisida pada pekerja chemis (Penyemprotan) di PT. RKK Desa Mekar Sari Kecamatan Kumpeh Kabupaten Muaro Jambi tahun 2016.Disarankan bagi Dinas kesehatan agar dapat meningkatkan pemberian informasi tentang penggunaan pestisida. Bagi PT. RKK agar dapat melakukan pembinaan kepada pekerja tentang penggunaan pestisida sesuai petunjuk.PT. Ricki Kurniawan Kertapersada company oil palm plantation in the village of Mekar Sari subdistrict Kumpeh Muaro Jambi. Based on data obtained from health pudding cholinesterase examination results 2014 to 101 workers chemis PT. RKK there were 40 workers exposed to pesticides. This study is a quantitative research. The study population numbered 101 person. method sampling in research using accidental sampling technique with a total sample of 49 people.The results reveal 32 (64.0%) were exposed to pesticides, 33 (66.0%) of respondents had low knowledge, 20 (40.0%) of respondents spraying unfavorable, and 24 (68.0%) use of PPE incomplete. meaning relationship exists between knowledge (p-value = 0.036), use of PPE (p-value = 0.003) with exposure to pesticides on workers chemis (spraying) at PT. RKK Mekar Sari subdistrict Kumpeh Muaro Jambi 2016. Suggested for health authorities in order to improve the provision of information about the use of pesticides. For PT. RKK order to be able to provide guidance to workers on the use of pesticides as directed.
Pengetahuan, Persepsi, Self Efficacy dan Pengaruh Interpersonal Penderita terhadap Pencegahan Penularan TB Paru (Descriptif Study) Sugiarto, Sugiarto; Herdianti, Herdianti; Entianopa, Entianopa
Gorontalo Journal of Public Health VOLUME 1 NOMOR 2, OKTOBER 2018
Publisher : Universitas Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (283.191 KB) | DOI: 10.32662/gjph.v1i2.274

Abstract

Tuberkulosis (TB) adalah penyakit menular yang dapat menyerang berbagai organ, terutama paru-paru. Data Puskesmas Muara Kumpeh diketahui bahwa jumlah penderita TB paru meningkat setiap tahun, pada tahun 2016 terdapat 54 kasus dan meningkat pada tahun 2017 menjadi 68 kasus. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran pengetahuan, persepsi, efikasi diri dan pengaruh interpersonal pasien dalam mencegah penularan TB Paru di Puskesmas Muara Kumpeh Kabupaten Muaro Jambi. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain penelitian cross sectional. Sampel penelitian berjumlah 68 orang yang dikumpulkan secara total sampling. Penelitian ini dilakukan dari bulan April hingga Agustus 2018. Analisis data menggunakan analisis frekuensi yang berguna untuk memberikan gambaran umum masing- masing variabel. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan sebagian besar pasien masih rendah 58,8%, persepsi sebagian besar pasien tergolong rendah 70,6%, self efficacy dalam kategori rendah 66,2% dan sebagian besar hubungan interpersonal 51,5% dalam kategori rendah. Sebanyak 54 (79,4%) responden melakukan upaya pencegahan transmisi TB paru tergolong tidak baik. Secara umum, rata-rata penderita masih dalam kategori rendah untuk variabel pengetahuan, persepsi, self efficacy dan hubungan interpersonal dalam pencegahan penularan TB paru di lingkungan mereka. Sebagian besar responden tidak melakukan pencegahan penularan dengan benar. Disarankan bahwa petugas kesehatan membina hubungan terapeutik dengan pasien yang membuat pasien lebih nyaman dan terbuka untuk bertanya tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan TB paru.
FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELUHAN KONJUNGTIVITIS PADA PEKERJA BENGKEL LAS WILAYAH SIMPANG KAWAT KOTA JAMBI TAHUN 2017 Entianopa, Entianopa; Herdianti, Herdianti; Anastasia, Amanda Puspita
Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan: Wawasan Kesehatan Vol 5, No 1 (2018): JULI 2018
Publisher : STIKes Kapuas Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33485/jiik-wk.v5i1.95

Abstract

Insidensi konjungtivitis di Indonesia berkisar antara 2-75%. Data  perkiraan jumlah penderita penyakit mata di Indonesia adalah 10% dari seluruh golongan umur  penduduk per tahun dan pernah menderita konjungtivitis. Data lain menunjukkan bahwa dari 10  penyakit mata utama, konjungtivitis menduduki tempat kedua (9,7%) setelah kelainan refraksi (25,35%). Penelitian ini merupakan penelitian kuantittaif dengan pendekatan cross sectional  yang bertujuan untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan keluhan konjungtivitis pada pekerja Bengkel Las. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pekerja Bengkel Las Wilayah Simpang Kawat Kota Jambi tahun 2016 yang berjumlah 92 orang. Sampel menggunakan teknik total sampling. Penelitian dilakukan pada bulan Juni – Juli Tahun 2017. Hasil penelitian diperoleh bahwa sebagian besar (85,9%) responden dengan masa kerja lama (> 5 tahun), (88,8%) responden dengan lama paparan berisiko (> 2 jam/hari), (77,2%) responden dengan pemakaian APD tidak baik, dan (56,5%) responden ada keluhan konjungtivitis (> 4 keluhan). Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara masa kerja (p-value = 0,043), lama paparan (p-value = 0,006) dan pemakaian APD dengan p-value = 0,001 terhadap keluhan konjungtivitis pada pekerja Bengkel Las. Ada hubugan masa kerja, lama paparan dan pemakaian APD dengan keluhan konjungtivitis pada pekerja Bengkel Las. Diharapkan para pekerja Bengkel Las untuk tidak terlalu lama terpapar oleh cahaya dari pengelasan serta selalu patuh dan disiplin dalam menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) yang benar dan tepat  serta proses kerja yang benar sesuai SOP.
Faktor yang Mempengaruhi Kapasitas Fungsi Paru pada Pekerja Meuble Kayu Riski Dwi Oktarini; Entianopa Entianopa; H. Parman
JPKM: Jurnal Profesi Kesehatan Masyarakat Vol 2, No 2: Oktober 2021
Publisher : STIKES Bhakti Husada Mulia Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47575/jpkm.v2i2.234

Abstract

Debu yang terhirup akan masuk ke alveoli sehingga menimbulkan reaksi radang yang mengakibatkan daya kembang paru menjadi terbatas maka terjadi gangguan fungsi paru. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Adapun variabel yang diteliti antara lain kebiasaan merokok, kadar debu dan alat pelindung diri (APD) terhadap kapasitas fungsi paru pada pekerja industri meuble kayu di Kecamatan Tungkal Ilir tahun 2021. Populasi dalam penelitian ini seluruh pekerja meuble kayu yang ada di Kecamatan Tungkal Ilir berjumlah 36 orang. Sampel pada penelitian ini diambil dengan menggunakan total sampling yaitu semua pekerja yang berjulmlah 36 orang. Berdasarkan hasil uji statistik Man Whitney kebiasaan merokok diperoleh nilai p-value = 0,557 tidak ada perbedaan bermakna, penggunaan APD nilai p-value 0,024 ada perbedaan bermakna dengan gangguan fungsi paru pada pekerja mebel kayu. Dan untuk hasil uji statistik Spearman ada hubungan kadar debu dengan gangguan fungsi paru pada pekerja mebel kayu di Kecamatan Tungkal Ilir Kabupaten Tanjung Jabung Barat diperoleh p-value = 0,014. Tidak ada hubungan yang signifikan antara kebiasaan merokok dengan gangguan fungsi paru, Ada hubungan penggunaan APD dan Kadar Debu dengan gangguan fungsi parupada pekerja mebel kayu di Kecamatan Tungkal Ilir Kabupaten Tanjung Jabung Barat tahun 2021.
faktor yang berhubungan dengan keluhan muskuloskeletal pada pekerja di PT. X Tahun 2019 Rizka Widitia; Entianopa Entianopa; Abul Ainin Hapis
Contagion: Scientific Periodical Journal of Public Health and Coastal Health Vol 2, No 2 (2020): CONTAGION
Publisher : Universitas Islam Negeri Sumatera Utara, Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30829/contagion.v2i2.7241

Abstract

Keluhan pada sistem muskuloskeletal adalah keluhan pada bagian-bagian otot rangka yang dirasakan oleh seseorang mulai dari keluhan sangat ringan sampai sangat sakit. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan kebugaran jasmani, kebiasaan merokok, ukuran tubuh terhadap keluhan muskuloskeletal pada pekerja produksi kering PT.X. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif menggunakan metode cross-sectional. Populasi penelitian berjumlah 50 orang, sampel dipilih secara total sampling. Data dianalisis secara univariat dan bivariat dengan menggunakan uji chi-square. Berdasarkan hasil uji statistik dengan menggunakan chi-square diperoleh nilai P-value = 0,041 (P<0,05) terdapat hubungan kebugaran jasmani terhadap keluhan muskuloskeletal, diperoleh nilai P-value = 1,000 (P>0,05) tidak terdapat hubungan kebiasaan merokok terhadap keluhan muskuloskeletal, diperoleh nilai P-value = 1,000 (P>0,05) tidak terdapat hubungan ukuran tubuh terhadap keluhan muskuloskeletal. Diharapkan kepada pihak perusahaan membuat kebijakan kepada pekerja untuk melakukan kegiatan fisik sebelum melakukan pekerjaan, minum air putih yang cukup pada saat bekerja dan rutin memeriksa kesehatan untuk mengurangi terjadinya keluhan muskuloskeletal pada pekerja.
KELUHAN SUBJEKTIF PENYAKIT KULIT PADA PEKERJA DI BAGIAN PACKING HASIL LAUT entianopa - entianopa
Contagion: Scientific Periodical Journal of Public Health and Coastal Health Vol 1, No 2 (2019): Vol 01 No 02
Publisher : UIN Sumatera Utara Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30829/contagion.v1i2.4435

Abstract

Penyakit kulit pada nelayan akibat pengaruh air laut yang karena kepekatannya oleh garam, dalam hal ini ar laut merupakan penyebab dermatosis kulit kronis dengan sifat primer. Tapi penyakit kulit mungkin pula disebbakan oleh jamur atau binatang laut. Pekerjaan basah merupakan tempat berkembangnya penyakit jamur. Gatal mungkin menghinggapi nelayan yang hidup di pantai dengan keadaan sanitasi yang kurang baik. Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan pendekatan cross sectional yang bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan keluhan subjektif pada karyawan di Bagian Packing Hasil Laut di Mendahara Kabupaten Tanjung Jabung Timur Tahun 2018. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan di Bagian Packing Hasil Laut di Mendahara Kabupaten Tanjung Jabung Timur Tahun 2017 yang berjumlah 41 orang. Sampel secara total sampling yaitu seluruh karyawan yang berjumlah 41 orang. Proses penelitian ini dilakukan pada tanggal 9 April-20 April Tahun 2018 di Bagian Packing Hasil Laut di Mendahara Kabupaten Tanjung Jabung Timur. Data dianalisis secara univariat dan bivariat dengan menggunakan uji Chi Square. Hasil penelitian diperoleh sebagian besar  (58,5%) responden memiliki pengetahuan rendah, (56,1%) responden memiliki sikap kurang baik,  (56,1%) responden memiliki personal hygiene kurang baik dan (65,9%) responden pernah mengalami keluhan subjektif penyakit kulit. Hasil analisis bivariat diperoleh bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan dengan p-value = 0,014, sikap dengan p-value = 0,026, personal hygiene dengan p-value = 0,000 dengan keluhan subjektif penyakit kulit. Diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan wawasan tentang pencegahan penyakit kulit, serta pemeriksaan rutin kesehatan dengan memanfaatkan pelayanan kesehatan setempat agar kejadian penyakit kulit dapat dikenali secara dini.
HUBUNGAN IMT, SHIFT KERJA DAN STRES KERJA DENGAN KADAR GLUKOSA DARAH SEWAKTU PADA KARYAWAN DI PT PERSADA HARAPAN KAHURIPAN Megawati Megawati; Entianopa Entianopa; Renny Listiawaty
Mitra Raflesia (Journal of Health Science) Vol 12, No 1 (2020)
Publisher : LPPM STIKES BHAKTI HUSADA BENGKULU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51712/mitraraflesia.v12i1.26

Abstract

Secara global, jumlah penderita diabetes mengalami peningkatan signifikan dari tahun ke tahun. Diabetes Atlas edisi ke-8 yang diterbitkan oleh Federasi Diabetes Internasional 2017 menyatakan bahwa 425 juta dari total populasi seluruh dunia Di Indonesia mencapai 8,5 persen. Berbagai dampak kesehatan dan keselamatan dapat muncul akibat kerja salahsatunya kadar gula dalam darah jauh diatas nilai normal. Beberapa faktor yang mempengaruhi kadar gula darah, yaitu  : IMT, stres dan shift kerja Derajat IMT sebanding dengan tingkat akumulasi lemak tubuh. Peningkatan akumulasi lemak tubuh akan meningkatkan kadar gula darah puasa yang berdampak negatif salah satunya yaitu gangguan metabolisme glukosa.Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional bertujuan untuk mengetahui hubungan IMT, shift kerja dan stres kerja dengan kadar Glukosa Darah Sewaktu pada karyawan di PT Persada Harapan Kahuripan Kabupaten Tebo. Populasi pada penelitian ini adalah sebanyak 59 orang sayur dengan jumlah sampel sebanyak 51 orang, teknik pengambilan sampel dengan teknik total  sampling. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 15-20 Juni tahun 2020. Data diperoleh dengan cara wawancara menggunakan kuesioner dan lembar ceklist. Data dianalisa univariat dan bivariat dengan menggunakan uji chi-square. Hasil menunjukkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara IMT (p-value 0,001), shift kerja (p-value 0,006) dan stress kerja ((p-value 0,011) dengan kadar glukosa darah  sewaktu pada karyawan di PT Persada Harapan Kahuripan Kabupaten Tebo.Diharapkan agar pekerja melakukan olahraga setiap hari agar mencapai berat badan ideal, dan menjaga pola makan untuk menurunkan kadar glukosa darah dan mempergunakan waktu sebaik mungkin untuk istirahat serta melakukan manajemen stres.Kata kunci : IMT, shift kerja, stres kerja GDS
FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD) PADA PETANI PENYEMPROT PESTISIDA DI PUSKESMAS PAAL MERAH II Nurul Hasanah; Entianopa Entianopa; Renny Listiawaty
Jurnal Inovasi Penelitian Vol 2 No 9: Februari 2022
Publisher : Sekolah Tinggi Pariwisata Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47492/jip.v2i9.1272

Abstract

Pesticides are chemical substances used to kill or control various pests. The behavior of spraying pesticides that do not use PPE will have an impact on health such as poisoning. The use of Personal Protective Equipment (PPE) by workers while working is an effort to avoid the risk of danger in the workplace. The purpose of this study was to determine factors related to the behavior of using personal protective equipment (PPE) on pesticide spraying farmers at the UKK post at Paal Merah II Health Center. This research uses quantitative research with a cross sectional approach. The sample in this study were 52 respondents. Measurement of data is done by using questionnaires and interviews with respondents. Data analysis in this study used the chi-square test. Bivariate results show that there is a relationship between knowledge and behavior in using PPE when spraying pesticides (p-value = 0.000), there is a relationship between attitudes towards behavior in using PPE when spraying pesticides (p-value = 0.000), and there is a relationship between the availability of PPE and behavior in using PPE at the time of spraying. when spraying pesticides (p-value=0.000). This study shows that there is a relationship between knowledge, attitudes, and availability of PPE on the behavior of using PPE. It is necessary to improve counseling and guidance on occupational safety and health for pesticide spraying farmers, especially regarding the importance of using complete personal protective equipment.
FACTORS ASSOCIATED WITH UNSAFE BEHAVIOR ON WORKERS IN THE PRODUCTION DIVISION OF PALM OIL PROCESSING PT. X Meisye Herlen Selfia; T Samsul Hilal; Entianopa Entianopa
Jurnal Inovasi Penelitian Vol 2 No 11: April 2022
Publisher : Sekolah Tinggi Pariwisata Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47492/jip.v2i11.1403

Abstract

Unsafe behavior takes many forms from a simple failure to wear or use personal protective equipment to an intentional act, such as moving a guard machine or tampering with a security mechanism into a security system. There are many reasons why people behave unsafely, perhaps they were taught certain unsafe work methods early in the job and see it now as standard work practice, they may lack the skills or knowledge to perform tasks safely, as in certain manual handling, they may failed to secure the load due to timely demands. Factors causing accidents and poor health. The main causes of accidents in the workplace are caused by unsafe behavior and employers need to be aware that reducing accidents can only be achieved by identifying, examining and focusing these behaviors. This research was conducted using a quantitative method with a cross-sectional approach. The population in the study were all workers in the production division of PT.X, totaling 65 people. The sample in this study used total sampling, namely all workers in the production division of PT. X as many as 65 people. Data collection in this study was carried out using questionnaires and interviews. Data were analyzed by univariate and bivariate with chi-square. The results showed that there was a significant relationship between attitudes (p-value = 0.035), knowledge (p-value = 0.041), training (p-value = 0.043) on unsafe behavior in workers in the production division of palm oil processing PT. X in 2021. It is recommended for companies as input and consideration for companies in their work in order to prevent work accidents
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kelelahan Otot Pada Karyawan Pengergajian Kayu Di CV Kahwa Jaya Saw Mill Kota Jambi Tahun 2020 Ulfah Aryani; Entianopa Entianopa; Eko Mirsiyanto
Pena Medika Jurnal Kesehatan Vol 10, No 2 (2020): PENA MEDIKA JURNAL KESEHATAN
Publisher : Universitas Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31941/pmjk.v10i2.1252

Abstract

In carrying out work, a wood craftsman must carry out physical activity. In lifting and carrying the load is more on the muscles, especially on the back, which can cause muscle fatigue. The research objective was to determine the factors that influence muscle fatigue in sawmill employees at CV Kahwa Jaya Sawmill Jambi City in 2020. The population in this study was 33 workers. Samples were taken by total sampling technique which was carried out by filling out a questionnaire and calculating the pulse. The results were analyzed Univariate and Bivariate with the chi square test. The results of statistical analysis using chi-square showed that there was a relationship between nutritional status (0.031), workload (0.000) and no relationship with physical work attitude (0.588) with muscle fatigue. It is recommended that workers to reduce muscle fatigue should eat a nutritionally balanced diet that produces 35,000 calories consumed at breakfast and lunch and drink enough water at least 8 glasses a day. Keywords: Muscle Fatigue, Physical Work Attitude, Nutritional Status and Workload