Aksomatisme Alquran sudah menjadi kesepakatan para pemikir Islam sehingga tidak ada celah menggugat nilai yang dikandungnya karena posisinya sebagai qath’iyy al-tsubut. Hanya saja dapat memberi ruang munculnya interpretasi akibat dalalah yang dimiliki sebab ada yang qat’iyy dan ada juga yang zhanniyy sehingga perlu dilakukan rekontruksi. Para tokoh kajian keislaman menyepakati dalil yang qath’iyy supaya tidak terbuka wilayah ijtihad dalam melakukan interpretasi karena menyangkut hakikat keislaman sebab tujuan yang ingin dicapai adalah penyetaraan dan kebaikan bersama. Berbeda dengan zhanniyy yang notabene didominasi dengan ketentuan teknik maka tentu memberi peluang memunculkan berbagai alternatif karena hukum yang dikandung bersifat normatif sehingga membuka lebar muncul berbagai asumsi.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2020