HUMANIS
Volume 17. No. 1. Oktober 2016

Negative Politeness Strategies Used By Characters In “Twilight” Movie Script

Gede Andi Setiawan (Udayana University)
Ketut Artawa (Udayana University)
Ni Made Ayu Widiastuti (Udayana University)



Article Info

Publish Date
03 Oct 2016

Abstract

Studi ini bertujuan untuk mengetahui strategi-strategi Negative Politeness yang digunakan oleh Karakter dalam naskah filem Twilight dan untuk mengetahui faktor-faktor sosial yang mempengaruhi para Karakter di dalam naskah film Twilight. Pengumpulan data dilakukan dengan menonton film dan membaca script untuk mengetahui tentang konteks dan situasi dalam film Twilight yang merupakan data utama dari studi ini. Dianalisis dengan menggunakan metode kulitatif. Data yang dikumpulkan dan diselidiki berdasarkan strategi-strategi Negatif Politeness dari Brown dan Levinson (1978: 131-211). Kemudian dianalisis juga dengan teori yang dikemukakan oleh Holmes (1992) yang dikombinasikan dengan Brown dan Levinson (1987: 74-84) untuk mengetahui faktor-faktor sosial yang mempengaruhi Negative Politness para karakter. Berdasarkan hasil analisis menggunakan teori Brown dan Levinson, para karakter dalam filem ini menggunakan startegi 1 (Be Conventional Indirect), Strategi 2 (Question Hedge), Strategi 3 (Be Pessimistic), Strategi 4 (Minimize the imposition), Strategi 5 (Give Deference), Strategi 6 (Apologize). Dalam analisis ini, karakter dalam naskah film Twilight lebih sering menggunakan strategi terutama strategi 2 (Question Hedge) untuk berinteraksi dengan karakter lainnya dan tingkat kesopanan ini berlaku di seluruh percakapan sehingga menjadi prioritas pada naskah film Twilight. Faktor-faktor sosial yang mempengaruhi Negative Politeness dalam naskah film ini adalah tingkat sosial, kekuasaan, usia dan jenis kelamin para karakter.

Copyrights © 2016






Journal Info

Abbrev

sastra

Publisher

Subject

Arts Humanities

Description

Jurnal online Humanis adalah jurnal ilmiah yang diterbitkan oleh Fakultas Sastra dan Budaya Universitas Udayana. Salah satu indikator kualitas perguruan tinggi ialah diukur dari seberapa banyak karya ilmiah yang dihasilkan dan telah dipublikasikan. Penulisan karya ilmiah harus mencerminkan budaya ...