Semakin tinggi bangunan semakin rawan bangunan tersebut dalam menahan gaya lateral, terutama gaya gempa. Gaya lateral ini dapat menyebabkan simpangan horisontal. Jika nilai simpangan ini melebihi batas aman, tentu saja bangunan dapat runtuh. Oleh karena itu pada daerah rawan gempa seperti Indonesia perlu dilakukan perencanaan menyeluruh terhadap desain bangunan tahan gempa. Gempa rencana yang ditetapkan mempunyai periode ulang 500 tahun, agar probabilitas terjadinya terbatas pada 10% selama umur gedung 50 tahun. Analisis gempa menggunakan metode ragam spektrum respons ditinjau pada struktur tanpa shear wall dan dengan shear wall. Perhitungan analisis struktur menggunakan software SAP 2000 V14. Hasil analisis ini berupa simpangan antar tingkat (displacement) dan base shear. Hasil analisis tersebut digunakan untuk mengontrol kinerja batas layan dan ultimate struktur. Analisis gempa dengan metode ragam spektrum respons didapatkan bahwa penggunaan shear wall pada gedung memiliki kekakuan yang lebih dibandingkan gedung yang tidak menggunakan shear wall. Kekakuan lebih yang dimiliki gedung berdampak pada kinerja batas layan dan ultimate. Kinerja batas layan pada arah X dapat tereduksi 16,506246 %, arah Y tereduksi 14,366242 %. Kinerja batas ultimate pada arah X dapat tereduksi 1,7395894 %, sedangkan arah Y bertambah 1,1877801%.
Copyrights © 2019