ABSTRAK Gaya kepemimpinan itu menjadi sangat penting dan akan mempengaruhi pola kepemimpinan yang akan mengarahkan nasip dari suatu organisasi, terlebih dalam konteks ini kepemimpinan perempuan menjadi daya tarik dari penelitian ini, karena perempuan tidak semuanya lemah dan bisa menjadi pemimpin dalam lembaga pendidikan, seperti halnya Hajjah Supiatun Shafwan M.A bisa menjdi pemimpin di Institut Agama Islam Nurul Hakim. Gaya kepemimpinan Hajjah Supiatun Shafwan M.A dapat di lihat dalam enam gaya kepemimpinan di antaranya adalah Gaya kepemimpinan Otoriter, militeristis, faternalistis, Kharismatis, “Laissez Faire” atau secara bebas dan gaya kepemimpinan Demokratis, dalam skripsi ini peneliti bertujuan untuk mencermati gaya kepemimpinan yang di terapkan Hajjah Supiatun Shafwan M.A selaku rektor Institut Agama Islam dalam meningkatkan Mutu Pendidikan Sekolah Tinggi Agama Islam Nurul Hakim. Penelitian ini merupakan penelitian Kualitatif Deskriptif, di mana peneliti itu mencermati gaya yang di gunakan Hajjah Supiatun Shafwan M.A dalam meningkatkan Mutu. Sumber data Dapat di peroleh dari dua sumber yaitu data Primer dan Skunder. Pengumpulan data-data yang valid peneliti menggunakan tiga metode di antaranya adalah: metode observasi / pengamatan, Interview (Wawancara), dan metode Dokumentasi. Dari hasil penelitian ini dapat di peroleh adalah bahwa gaya kepemimpinan Hajjah Supiatun Shafwan M.A dalam meningkatkan Mutu Sekolah Tinggi Agama Islam Nurul Hakim di lihat darai ke enam gaya kepemimpinan tersebut bahwa lebih kepada Gaya kepemimpinan Demikratis dengan ciri-ciri: keputusan dan kebijakan dibuat bersama antara pimpinan dan bawahan; komunikasi berlangsung timbal-balik antar pimpinan dan bawahan; pengawasan terhadap sikap, tingkah laku perbuatan atau kegiatan bawahan dilakukan secara wajar; prakarsa dapat datang dari pimpinan maupun bawahan; banyak kesempatan bagi bawahan untuk menyampaikan saran, pertimbangan atau pendapat; tugas-tugas kepada bawahan diberikan dengan lebih bersifat permintaan daripada instruktif; pujian dan kritikan seimbang; pimpinan mendorong prestasi sempurna para bawahan dalam batas kemampuan masing masing; pimpinan meminta kesetiaan bawahan secara wajar; terdapat suasana saling percaya, saling hormat menghormati dan saling harga menghargai; dan tanggung jawab keberhasilan organisasi dipikul bersama pimpinan dan bawahan.Kata kunci: Gaya Kepemimpinan, Nurul Hakim.
Copyrights © 2017