Jurnal Veteriner
Vol 21 No 3 (2020)

Profil Leukosit Puyuh (Coturnix coturnix japonica) yang Mendapat Ekstrak Daun Singkong dalam Mengatasi Dampak Cekaman Panas

Koekoeh Santoso (Fakultas Kedokteran Hewan, Institut Pertanian Bogor, Jl. Agatis, Kampus IPB Dramaga, Bogor, Jawa Barat, Indonesia 16680)
Anindita Sista Widyadhari (Fakultas Kedokteran Hewan, Institut Pertanian Bogor, Jl. Agatis, Kampus IPB Dramaga, Bogor, Jawa Barat, Indonesia 16680)
Okti Nadia Poetri (Fakultas Kedokteran Hewan, Institut Pertanian Bogor, Jl. Agatis, Kampus IPB Dramaga, Bogor, Jawa Barat, Indonesia 16680)
La Jumadin (Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Halu Oleo, Kendari, Sulawesi Tenggara, Indonesia 93132)



Article Info

Publish Date
30 Dec 2020

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengkaji potensi daun singkong (Manihot esculenta) dalam mengatasi cekaman panas pada puyuh terhadap parameter total leukosit, diferensiasi leukosit dan indeks stres. Penelitian ini dibagi menjadi empat kelompok. Kelompok kontrol serta Kelompok A, B, dan C masing-masing mendapat cekaman panas, kemudian diberi ekstrak klorofil daun singkong 5,292, 10,584, dan 21,168 mg/ 168 g bobot badan per oral selama 28 hari setelah diadaptasikan satu minggu. Parameter seperti total leukosit, diferensiasi leukosit dan indeks stres dilakukan setiap minggu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa menunjukkan jumlah leukosit mengalami penurunan yang tidak berbeda nyata sejalan dengan peningkatan dosis ekstrak. Limfosit kelompok perlakuan ekstrak daun singkong (A, B, dan C) lebih tinggi (P < 0,05) dibandingkan kontrol, sedangkan heterofil kelompok perlakuan ekstrak daun singkong (A, B, dan C) lebih rendah (P < 0,05) dibandingkan kontrol. Monosit dan eosinofil kelompok perlakuan ekstrak daun singkong (A, B, dan C) cenderung lebih rendah dibandingkan kontrol. Pengamatan basofil menunjukkan hasil yang tidak berbeda nyata (P < 0,05) antara kontrol dengan kelompok perlakuan ekstrak daun singkong. Hasil penelitian lain menunjukkan bahwa semakin tinggi nilai H/L maka semakin tinggi tingkat stres hewan. Rasio H/L tertinggi terlihat pada kelompok kontrol, yang diikuti dengan kelompok perlakuan A, B, dan C. Penurunan tingkat stres puyuh teramati sejalan dengan peningkatan dosis ekstrak daun singkong yang diberikan. Simpulan pada penelitian ini adalah pemberian ekstrak daun singkong mampu menurunkan total leukosit serta rasio H/L. Selain itu, pemberian ekstrak daun singkong cenderung menurunkan monosit, heterofil, dan eosinofil serta meningkatkan limfosit.

Copyrights © 2020






Journal Info

Abbrev

jvet

Publisher

Subject

Veterinary

Description

Jurnal Veteriner memuat naskah ilmiah dalam bidang kedokteran hewan. Naskah dapat berupa: hasil penelitian, artikel ulas balik (review), dan laporan kasus. Naskah harus asli (belum pernah dipublikasikan) dan ditulis menggunakan bahasa Indonesia atau bahasa Inggris. Naskah ilmiah yang telah ...