ABSTRAKWilayah Propinsi Sulawesi Utara menurut data yang ada di Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS) kini telah menjadi daerah prioritas dari pemerintah pusat untuk dijadikan wilayah target, karena dianggap wilayah ini memiliki potensi gangguan keamanan wilayah yang sangat tinggi. Hal itu disebabkan karena di wilayah Sulawesi Utara terdapat beberapa wilayah yang berbatasan langsung dengan beberapa negara lain. Gangguan keamanan yang dimaksud diantaranya adalah potensi masuknya terorisme internasional melalui jalur-jalur yang ada di wilayah perbatasan, perdagangan lintas batas, illegal fishing, bahkan hingga perdagangan manusia (Human Traffiking). Oleh karenanya, dirasa sangat perlu dilakukan sebuah identifikasi, eksplanasi, pemetaan serta analisis terpadu tentang potensi gangguan keamanan di wilayah perbatasan dalam kaitannya dengan kebijakan pemberantasan terorisme, perdagangan manusia, illegal fishing dan sebagainya, khususnya bagi Sulawesi Utara sebagai salah satu daerah yang berbatasan langsung dengan beberapa Negara tetangga. Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Talaud yang diidentifikasi memiliki potensi gangguan terorisme yang cukup signifikan. Wilayah ini menyimpan banyak masalah yang bisa mengancam keutuhan kedaulatan bangsa, keamanan, ekonomi sebagai akibat dari banyaknya berbagai kegiatan-kegiatan illegal di wilayah ini. Format penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan survey. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan rekomendasi alternatif bagi pemerintah dan stake holder dalam pembuatan kebijakan yang bisa melakukan pencegahan dini bagi gangguan radikalisme di Sulawesi Utara.Kata Kunci : Gangguan Keamanan dan Radikalisme
Copyrights © 2018