Asma merupakan penyakit heterogen, biasanya dikarakterisasi dengan adanya inflamasi kronis pada jalur pernafasan. Dapat ditandai dengan adanya mengi, nafas yang pendek, batuk dan rasa sesak di dada yang berulang dan intensif. Menurut hasil Riskesdas pada tahun 2018, prevelensi asma pada penduduk di Indonesia untuk semua umur mencapai angka 2,4%, dengan prevalensi terbanyak ada pada usia 75 tahun lebih. Oleh karena itu, artikel ini dibuat dengan tujuan untuk memberikan informasi mengenai penyakit asma, agar masyarakat mengetahui penyakit asma dan dapat lebih waspada dalam menangani penyakit asma. Metode yang dilakukan adalah dengan menggunakan pengumpulan data yang diperoleh dari berbagai sumber jurnal penelitian dari Elsevier, ResearchGate, Sciencedirect, dan situs jurnal lain pada tahun 2010-2019. Dari penulusuran pustaka didapatkan bahwa asma dapat didiagnosa dengan melihat riwayat medis, pemeriksaan fisik dan pengukuran objektif, serta pertanyaan kunci yang ditanyakan kepada pasien. Manajemen terapi yang digunakan pada pasien asma terdiri dari obat pereda dan obat pengontrol.
Copyrights © 2020