This Author published in this journals
All Journal Farmaka
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pengaruh Polaritas Porogen pada Sintesis Moleculary Imprinted Polymer (MIP) AINI QOLBIYAH AFGANI; Dika Pramita Destiani
Farmaka Vol 16, No 3 (2018): Suplemen (September)
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3638.328 KB) | DOI: 10.24198/jf.v16i3.17708

Abstract

AbstrakMolecule Imprinting Polymer (MIP) merupakan salah satu pemisahan yang banyak digunakan, karena pada pemisahannya MIP telah mencetak molekul target sehingga bisa digunakan lebih efektif dan spesifik. Pada sintesis MIP diperlukan porogen sebagai suatu solven yang akan membantu membentuk pori pada polimer. Polaritas dari suatu porogen yang digunakan ini memiliki pengaruh pada MIP yang dibuat. Oleh  karena itu, dilakukan review dari artikel yang menggunakan suatu porogen yang lebih polar atau lebih non polar untuk melihat perbandingan hasil dari penggunaan porogen dengan perbedaan polaritas dan mengetahui bagaimana memilih porogen yang baik berdasarkan polaritasnya. Metode dilakukan dengan membandingkan hasil dari 20 artikel mengenai nilai %recoveries-nya, dimana 10 artikel menggunakan porogen yang lebih polar dan 10 artikel menggunakan porogen yang lebih non polar. Nilai %recoveries pada metode ruah dari penggunaan porogen polar lebih besar dibandingkan penggunaan porogen yang lebih non polar. Nilai %recoveries pada metode pengendapan dari penggunaan porogen polar lebih besar dibandingkan penggunaan porogen yang lebih non polar. Jadi penggunaan porogen yang lebih polar maupun yang lebih non polar bisa digunakan, disesuaikan dengan interaksi yang terbentuk antara monomer fungsional-template.Kata Kunci: MIP, Porogen, Polaritas, Sintesis
REVIEW ARTIKEL: DIAGNOSIS DAN MANAJEMEN TERAPI ASMA AINI QOLBIYAH AFGANI; RINI HENDRIANI
Farmaka Vol 18, No 2 (2020): Farmaka (September)
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/farmaka.v18i2.26222

Abstract

Asma merupakan penyakit heterogen, biasanya dikarakterisasi dengan adanya inflamasi kronis pada jalur pernafasan. Dapat ditandai dengan adanya mengi, nafas yang pendek, batuk dan rasa sesak di dada yang berulang dan intensif. Menurut hasil Riskesdas pada tahun 2018, prevelensi asma pada penduduk di Indonesia untuk semua umur mencapai angka 2,4%, dengan prevalensi terbanyak ada pada usia 75 tahun lebih. Oleh karena itu, artikel ini dibuat dengan tujuan untuk memberikan informasi mengenai penyakit asma, agar masyarakat mengetahui penyakit asma dan dapat lebih waspada dalam menangani penyakit asma. Metode yang dilakukan adalah dengan menggunakan pengumpulan data yang diperoleh dari berbagai sumber jurnal penelitian dari Elsevier, ResearchGate, Sciencedirect, dan situs jurnal lain pada tahun 2010-2019. Dari penulusuran pustaka didapatkan bahwa asma dapat didiagnosa dengan melihat riwayat medis, pemeriksaan fisik dan pengukuran objektif, serta pertanyaan kunci yang ditanyakan kepada pasien. Manajemen terapi yang digunakan pada pasien asma terdiri dari obat pereda dan obat pengontrol.