Abstrak. Kecamatan Pemayung Kabupaten Batanghari Provinsi Jambi merupakan wilayah endemis filariasis di Provinsi Jambi Karena angka Mf rate mencapai 1,5% pada tahun 2011. Penelitian ini untuk mengetahui tingkat kerentanan nyamuk Ar. subalbatus dan Cx. quinquefasciatus terhadap infeksi B. malayi subperiodik nokturna yang dilakukan pada tahun 2013, sehingga dapat dianalisis potensi nyamuk tersebut sebagai vektor filariasis di lokasi penelitian. Desain penelitian adalah eksperimental dengan rancangan acak lengkap dan enam kali pengulangan. Variabel perlakuan dalam penelitian ini adalah waktu (jam) yang dipilih untuk menggigitkan nyamuk pada penderita filariasis (infeksi percobaan). Waktu yang dipilih adalah pukul 09.00 WIB, pukul 17.00 WIB, pukul 21.00 WIB dan pukul 01.00 WIB. Hasil penelitian menunjukkan bahwa belum ditemukan larva L3 filaria yang ada pada Ar. subalbatus dan Cx.quinquefasciatus pada saat pembedahan nyamuk di hari ke-11, ke-12 dan ke-13 setelah infeksi. Kepadatan mikrofilaria pada darah manusia sebagai sumber infeksi adalah 17 mikrofilaria per 20 μl darah. Hasil uji PCR, terdeteksi B. malayi pada bagian toraks dan probosis pada nyamuk Cx. quinquefasciatus. Nyamuk Cx. quinquefasciatus lebih berpotensi untuk menjadi vektor filariasis dari B. malayi dibandingkan Ar. subalbatus.
Copyrights © 2014