Pelayanan imunisasi merupakan upaya preventif terhadap kejadian suatu penyakit atau masalah kesehatan. Pelaksanaan pelayanan imunisasi tidak terlepas dari peran petugas kesehatan yang mempunyai kompetensi sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya. Berdasarkan laporan hasil Riset Kesehatan Dasar (Rikesdas) tahun 2010, di wilayah Sumatera tampak bahwa Provinsi Kepulauan Riau menempati urutan pertama dalam pencapaian cakupan imunisasi lengkap (74,4%) dan memiliki angka paling rendah untuk anak yang belum diimunisasi (5,1%). Provinsi Sumatera Utara memiliki cakupan imunisasi lengkap paling rendah dibanding Provinsi lainnya di wilayah Sumatera (33,3%), untuk jumlah anak yang belum diimunisasi mencapai 23,6% (nomor dua terendah di wilayah Sumatera setelah Provinsi Riau). Analisis ini bertujuan untuk melihat faktor-faktor pelayanan imunisasi di Puskesmas yang mempengaruhi cakupan anak usia 12-23 bulan yang telah mendapatkan imunisasi dasar yang lengkap dan tepat waktu. Dalam analisis ini dipilih Provinsi dengan cakupan imunisasi lengkap tertinggi (Provinsi Kepulauan Riau) dan terendah (Provinsi Sumatera Utara) di wilayah Sumatera. Hasil analisis menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara frekuensi pelayanan imunisasi di dalam gedung (p-value 0,481), ketersediaan pelayanan imunisasi di luar gedung (p value 0,631), jumlah petugas imunisasi (p-value 0,282), jumlah petugas imunisasi yang mengikuti pelatihan tatalaksana imunisasi (p-value 0,965), dan jumlah petugas imunisasi yang mengikuti pelatihan KIPI terhadap cakupan imunisasi lengkap (p-value 0,955).