Salah satu indikator buruknya kualitas daya adalah besarnya nilai tegangan jatuh. Hal ini terjadi di Kecamatan Guluk-Guluk, Kabupaten Sumenep dimana besarnya nilai tegangan jatuh tidak dapat lagi diatasi dengan pengaturan tap trafo atau penambahan kapasitor, maka dari itu PLN melakukan perencanaan pembangunan Gardu Induk Guluk – Guluk pada tahun 2017. Dari hasil peramalan beban, kapasitas trafo untuk 10 tahun kedepan adalah sebesar 30 MVA yang mana ini sesuai dengan RUPTL 2017. Di tahun 2019, adanya pembangunan infrastruktur yang sangat masif sebagaimana hasil musyawarah pembangunan Kecamatan Guluk – Guluk yang mencapai 11 miliar rupiah mengakibatkan kapasitas GI Guluk – Guluk ditingkatkan menjadi 60 MVA. Kenaikan ini mengakibatkan arus pembebanan meningkat 2 kali lipat, sehingga diperlukan evaluasi pada beberapa parameter trafo untuk menghasilkan listrik yang andal dan aman. Jatuh tegangan yang terjadi pada daerah terjauh di Guluk – Guluk dapat diatasi dengan konfigurasi level tegangan sekunder trafo sebesar 22 kV dan rentang tap sebesar 10% serta menggunakan 4 buah penyulang distribusi dengan luas penampang 185 mm2 AAAC. Transformator ini dilengkapi dengan sistem pembumian dengan NGR sebagaimana sistem kelistrikan Jawa Timur dan juga menggunakan relai proteksi seperti relai diferensial, relai arus lebih, dan relai gangguan tanah yang mampu bekerja dengan baik untuk melokalisir gangguan.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2020