Mochammad Facta
Departemen Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Diponogoro

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

PERANCANGAN INTERKONEKSI SISTEM PEMBANGKIT HIBRIDA MINI DENGAN RELAI TERPROGRAM Galih Caesalingga Prakasiwi; Mochammad Facta; Trias Andromeda
Transient: Jurnal Ilmiah Teknik Elektro TRANSIENT, VOL. 9, NO. 1, MARET 2020
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/transient.v9i1.123-127

Abstract

Energi merupakan salah satu masalah utama pada banyak negara, dan permaslahan tersebut mengkat tiap tahunnya. Penggunaan bahan bakar fosil juga merupakan salah satu permaslahan dalam penggunaan dan perencanaan energi, karena penggunaan bahan bakar fosil dapat menimbulkan polusi, dan juga energi fosil terbatas jumlahnya.Teknologi panel surya dapat menjadi salah satu solusi dalam pengaplikasian energi baru dan terbarukan. Pada zaman sekarang, teknologi panel surya berkembang dengan pesat, sehingga dapat dikombinasikan dengan pembangkit jenis lain. Kombinasi antara panel surya  dengan genset disebut dengan pembangkit listrik hibrida mini. Dalam penelitian ini, purwarupa pembangkit listrik hibrida mini mengkombinasikan panel surya dengan generator satu fasa. Relai terprogram difungsikan sebagai kontrol utama dalam mengaktifkan koneksi  dari dua pembangkit dengan beban. Hasil pengujian menunjukan bahwa interkoneksi dari tiap sumber energi  berhasil menyuplai beban dengan kapasitas beban hingga 400 Watt.
STUDI TRANSFORMATOR 150/22 KV GARDU INDUK GULUK-GULUK PULAU MADURA PROVINSI JAWA TIMUR Rama Abdal Gani; Mochammad Facta; Denis Denis
Transient: Jurnal Ilmiah Teknik Elektro TRANSIENT, VOL. 9, NO. 2, JUNI 2020
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/transient.v9i2.234-243

Abstract

Salah satu indikator buruknya kualitas daya adalah besarnya nilai tegangan jatuh. Hal ini terjadi di Kecamatan Guluk-Guluk, Kabupaten Sumenep dimana besarnya nilai tegangan jatuh tidak dapat lagi diatasi dengan pengaturan tap trafo atau penambahan kapasitor, maka dari itu PLN melakukan perencanaan pembangunan Gardu Induk Guluk – Guluk pada tahun 2017. Dari hasil peramalan beban, kapasitas trafo untuk 10 tahun kedepan adalah sebesar 30 MVA yang mana ini sesuai dengan RUPTL 2017. Di tahun 2019, adanya pembangunan infrastruktur yang sangat masif sebagaimana hasil musyawarah pembangunan Kecamatan Guluk – Guluk yang mencapai 11 miliar rupiah mengakibatkan kapasitas GI Guluk – Guluk ditingkatkan menjadi 60 MVA. Kenaikan ini mengakibatkan arus pembebanan meningkat 2 kali lipat, sehingga diperlukan evaluasi pada beberapa parameter trafo untuk menghasilkan listrik yang andal dan aman. Jatuh tegangan yang terjadi pada daerah terjauh di Guluk – Guluk dapat diatasi dengan konfigurasi level tegangan sekunder trafo sebesar 22 kV dan rentang tap sebesar 10% serta menggunakan 4 buah penyulang distribusi dengan luas penampang 185 mm2 AAAC. Transformator ini dilengkapi dengan sistem pembumian dengan NGR sebagaimana sistem kelistrikan Jawa Timur dan juga menggunakan relai proteksi seperti relai diferensial, relai arus lebih, dan relai gangguan tanah yang mampu bekerja dengan baik untuk melokalisir gangguan.
PERILAKU PENGEMUDIAN MOTOR INDUKSI 3 FASA DALAM SISTEM KONVEYOR TERKENDALI Arie Wibawanto; Mochammad Facta; Tejo Sukmadi
Transient: Jurnal Ilmiah Teknik Elektro TRANSIENT, VOL. 9, NO. 1, MARET 2020
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/transient.v9i1.128-136

Abstract

Penggunaan VSD (Variable Speed Drive) pada pengontrolan kecepatan putar motor induksi tiga fasa dapat menghemat 30% hingga 50% dari daya total yang dikonsumsi. VFD dapat melakukan pengontrolan pada motor mulai dari motor dinyalakan sampai dengan motor dimatikan merupakan kelebihan yang tidak dimiliki metode starting motor lainya. Sehingga pengguna dapat mengatur motor melalui VSD mulai dari mengatur putaran motor, melakukan pengaturan percepatan dan pengereman pada motor, pengaturan putaran balik motor, dan lain-lain. Namun pada pengontrolan motor menggunakan metode VSD menghasilakn harmonisa yang cukup besar. Karena VSD menggunakan rangkaian rectifier, DC link, dan inverter. Dimana rangkain tersebut menggunakan sistem pensaklaran frekuensi tinggi. Dan salah satu penyebab timbulnya harmonisa karena adanya sistem pensaklaran. Dalam penelitian tugas akhir ini akan diamati nilai harmonisa yang dihasilkan Altivar 28HU18M2U dan Altivar 12H07M2 yang digunakan dalam pengontrolan motor induksi 3 fasa, sehingga dapat di pelajari nilai harmonisa yang dihasilkan pada VSD khususnya Altivar 2828HU18M2U dan 12H07M2.
PERHITUNGAN NILAI SETTING PROTEKSI RELE JARAK PADA SALURAN TRANSMISI GARDU INDUK 150 KV GULUK-GULUK PULAU MADURA PROVINSI JAWA TIMUR Indah Tri Cahyaningsih; Mochammad Facta; Denis Denis
Transient: Jurnal Ilmiah Teknik Elektro TRANSIENT, VOL. 9, NO. 2, JUNI 2020
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/transient.v9i2.244-252

Abstract

Saluran transmisi merupakan penghubung antara pembangkit tenaga listrik dengan sistem distribusi. Saluran transmisi terdiri dari dua jenis yaitu SKTT (Saluran Kabel Tegangan Tinggi) dan SUTT (Saluran Udara Tegangan Tinggi). Pada  penelitian ini dibahas mengenai saluran transmisi di Pulau Madura yang menggunakan jenis SUTT dengan tegangan kerja 150 kV. Gangguan di saluran udara tegangan tinggi pada umumnya adalah gangguan fasa ke tanah dan gangguan petir. Karena saluran transmisi cukup panjang, maka peralatan proteksi yang cocok digunakan adalah rele jarak. Prinsip kerja rele jarak yaitu pembagian antara tegangan yang ada pada titik rele dan arus yang terlihat oleh rele. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan perhitungan nilai setting proteksi pada saluran transmisi di Pulau Madura, tepatnya di saluran transmisi yang bersinggungan dengan Gardu Induk 150 kV Guluk-Guluk. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai setting rele jarak telah sesuai standar IEEE dan NPAG dari Alstom dengan nilai impedansi zona 1 dalam rentang 4,09 Ω-12,08 Ω, zona 2 dalam rentang 6,4 Ω-18,88 Ω, dan zona 3 dalam rentang 10,09 Ω-22,7 Ω. Ketika diberi gangguan dengan bantuan software DigSILENT juga rele mampu mengisolasi gangguan dengan waktu trip pada zona 1 adalah 0,0 detik, zona 2 adalah 0,4 detik, dan zona 3 adalah 1,2 detik, sehingga waktu trip telah sesuai dengan zonanya.
PENDETEKSI WARNA BARANG BERBASIS PLC UNTUK APLIKASI SISTEM KONVEYOR TERKENDALI DENGAN IMPLEMENTASI SENSOR WARNA Muhammad Arif; Mochammad Facta; Tejo Sukmadi
Transient: Jurnal Ilmiah Teknik Elektro TRANSIENT, VOL. 9, NO. 1, MARET 2020
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/transient.v9i1.137-142

Abstract

Salah satu pekerjaan yang sering dilakukan di dunia industri adalah memisahkan barang selama proses produksi. Pemisahan ini dapat didasarkan pada jenis warna barang tertentu. Namun, salah satu masalah adalah pekerjaan ini membutuhkan ketelitian. Dalam penelitian ini, sebuah simulator prototipe pemisah barang berbasis warna dibuat dengan menggunakan sensor warna TCS3200. Kontrol sensor warna TCS3200 diaktifkan oleh program yang diunduh ke modul mikrokontroler Arduino Uno Atmega 328p. Output separator dibuat dari motor servo MG995 dengan desain mekanis yang dimodifikasi untuk gate, wiper, dan relay DC. Keluaran pemisah yaitu motor servo MG995 dirancang secara mekanis untuk masing-masing pengemasan. Barang tersebut dimaksudkan untuk dipisahkan menjadi barang berwarna merah atau barang berwarna hijau. Setiap barang memiliki diameter sekitar 8 cm. Pengujian yang dilakukan menunjukkan bahwa prototipe pemisah barang mampu mengenali 2 jenis warna yang berbeda (barang berwarna merah dan barang berwarna hijau). Nilai pembacaan RGB rata-rata untuk warna merah, hijau, dan biru adalah 254,3, 253,7, dan 202. Jika nilai RGB adalah dominan nilai Red, wiper akan bergerak dari posisi sudut 90° ke posisi baru pada posisi sudut 60°, sehingga barang dipisahkan ke konveyor merah. Sedangkan untuk pembacan nilai RGB adalah nilai dominan hijau, wiper akan bergerak dari posisi sudut 90° ke posisi baru pada ke sudut 120° sehingga barang dipisahkan ke konveyor hijau.