Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peranan sejarah lokal dalam menguatkan toleransi beragama pada peserta didik dan masyarakat Banten. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus, sedangkan, teknik pengumpulan datanya adalah instrumen studi dokumen atau dokumentasi. Hasilnya diperoleh bahwa Banten memiliki simbol toleransi beragama yang diwakili oleh keberadaan Masjid Agung Banten dan Vihara Avalokitesvara yang merupakan dua rumah ibadah yang berbeda dan saling berdekatan. Sehingga, dalam mata pelajaran Sejarah Indonesia untuk materi Islamisasi dan silang budaya di Nusantara memberikan pengalaman sikap kepada peserta didik untuk lebih saling menghargai dan toleransi. Peserta didik melalui pembelajaran sejarah berbasis sejarah lokal Banten dapat mengetahui bahwa Masjid Agung Banten merupakan sebuah masjid dengan perpaduan tiga budaya arsitektur yang berbeda, yaitu Jawa, Cina, serta Belanda dan juga peserta didik dapat mengetahui bahwasannya Islam turut membangun rumah ibadah agama lain, seperti yang terlihat dari pembangunan Vihara Avalokitesvara yang dibangun pada masa Syekh Syarif Hidayatullah, seorang tokoh penyebar Islam di tanah Jawa. Dengan demikian, pembelajaran sejarah melalui sejarah lokal di Banten akan memberikan pengalaman belajar peserta didik akan nilai-nilai toleransi beragama, terutama peserta didik yang berada di wilayah Banten.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2020