Syifa al-Qulub : Jurnal Studi Psikoterapi Sufistik
Vol 5, No 2 (2021): Januari, Syifa Al-Qulub

Sketsa Cinta (maḥabbah) Syekh ‘Abdul Qadir Al-Jailani Dalam Tafsir Al-Jailani

Hari Susanto (UIN Sunan Gunung Djati Bandung)
Ecep Ismail (UIN Sunan Gunung Djati Bandung)



Article Info

Publish Date
30 Jan 2021

Abstract

Al-Qur’an menyebut kata cinta (ḥubb) dan derivasinya sebanyak 83 kali. Cinta itu sendiri diungkap dalam bahasa Arab dengan tiga kelompok karakteristik, yaitu apresiatif (ta´ẓīm), penuh perhatian (ihtimāman), dan cinta (maḥabbah). Penelitian ini berujuan untuk memberikan pemahaman tentang sketsa cinta (maḥabbah) yang digagas oleh Syekh ‘Abdul Qadir al-Jailani dalam Tafsir al-Jailani agar mendapatkan nilai positif dari ajarannya tersebut. Penelitian ini disusun berlandaskan atas tiga teori pokok. Pertama, teori tentang cinta menurut tokoh-tokoh Islam. Kedua, teori tentang metodologi tafsir (sumber metode dan corak). Ketiga, teori tafsir tematik yang sifatnya ketokohan (tafsir) dengan mengambil satu tema pokok yaitu cinta (maḥabbah). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif. Yaitu pendeskripsian secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta, sifat, serta hubungan antar fenomena yang dikaji. Hasil penelitian menunujukkan bahwa yang dimaksud dengan sketsa cinta (maḥabbah) yang digagas oleh Syekh ‘Abdul Qadir al-Jailani dalm Tafsir al-Jailani merupakan cinta, kasih dan sayang Allah yang Ia karuniakan kepada hamba-hamba-Nya yang dikehendaaki-Nya. Mereka orang-orang beriman (mukmin) yang kadar kecintaannya kepada Allah sangatlah besar melebihi dari segalanya (asyaddu ḥubbān lillāh), seperti mereka memberikan harta yang dicintainya di jalan Allah, bertakwa kepada Allah dan mengikuti ajaran Rasulullah, mereka yang berbuat baik, adil, sabar, bertawakal, bertobat dan menyucikan diri, serta mereka yang berjihad di jalan Allah. Hal-hal itulah yang dijadikan mereka (mukmin) sebagai bentuk cintanya kepada Allah. Dan merekalah (mukmin) yang berhak mendapat karunia terindah dari-Nya yaitu cinta (maḥabbatullāh). Sedangkan mereka yang lebih mengedepankan cintanya kepada selain Allah, mereka yang kafir, kufur nikmat, berbuat kerusakkan di muka bumi, sombong, membanggakan diri, berlebih-lebihan, melampaui batas, berkata buruk, berkhianat, serta berbuat kedzaliman, ialah mereka yang tertutup dari mendapatkan cinta-Nya.

Copyrights © 2021






Journal Info

Abbrev

syifa-al-qulub

Publisher

Subject

Health Professions Public Health

Description

Syifa al-Qulub adalah Jurnal Prodi Tasawuf Psikoterapi Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Terbit enam bulan sekali (Januari dan Juli). Materi yang dipublikasikan merupakan hasil kajian dan penelitian. Jurnal Syifa al-Qulub memiliki tujuan memperluas wawasan, paradigma, konsep dan ...