Penelitian ini bertujuan untuk pengaruh antara peserta didik yang diajar menggunakan pendekatan berpikir terbuka berscaffolding dengan yang tidak menggunakan pendekatan berpikir terbuka berscaffolding di kelas VIII MTs Negeri 3 Bima. Jenis penelitian yang digunakan yaitu Kuantitatif jenis quasi eksperimen dengan desain pretest-postest control group design. Populasi penelitian yaitu seluruh kelas VIII MTs Negeri 3 Bima dengan sampel kelas VIII A sebagai kelas eksperimen dan kelas VIII B sebagai kelas kontrol. Instrument yang digunakan yaitu tes uraian. Tekhnik analisis data menggunakan analisis deskriptif dan analisis statisik inferensial uji prasyrat yang mencakup uji normalitas, uji homogenitas dan uji hipotesis. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa hasil tes kemampuan pemecahan masalah peserta didik dengan menggunakan pendekatan berpikir terbuka berscaffolding dengan nilai rata-rata kelas VIII A (kelas eksperimen) sebesar 74.40 berada pada kategori baik sedangkan hasil tes kemampuan pemecahan masalah yang tidak diajar dengan menggunakan pendekatan berpikir terbuka berscaffolding dengan nilai rata-rata kelas VIII B (kelas kontrol) sebesar 63.80 berada pada kategori cukup baik. Terdapat perbedaan yang cukup signifikan terhadap kemampuan pemecahan masalah peserta didik yang diajar dengan menggunakan pendekatan berpikir terbuka berscaffolding dan yang tidak diajar dengan menggunakan pendekatan berpikir terbuka berscaffolding.
Copyrights © 2021