Kenakalan pada remaja sering kali berurusan dengan masalah hukum yang mengakibatkan remaja mengalami masalah psikososial yaitu ansietas, ansietas yang dialami remaja di rumah tahanan disebabkan kekhawatiran terhadap masa depan baik dari sisi pendidikan maupun pekerjaan dan stigma dari masyarakat terhadap mantan narapidana yang menyebabkan kualitas hidup remaja menurun. Upaya yang dilakukan untuk mengatasi masalah ansietas tersebut adalah dengan terapi suportif, terapi supotif merupakan terapi yang menjelaskan kepada remaja tentang respon koping biopsikososial, mengenal respon koping dan menggunakan sumber-sumber koping untuk mengatasi ansietas yang dialami sehingga ansietas dapat dicegah dan dikurangi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh Terapi Suportif terhadap penurunan ansietas pada narapidana remaja di lembaga pemasyarakatan kelas IIA Padang. Jenis penelitian ini menggunakan Quasi Eksperiment dengan rancangan pre and post test design with control dengan pendekatan two group pretest-Posttest Design dengan 30 responden terdiri dari 15 responden kelompok intervensi dan 15 responden kelompok kontrol dengan teknik purposive sampling. Instrumen yang digunakan adalah HARS (Hamilton Anxiety Rating scale) untuk mengukur tingkat kecemasan dan terapi suportif dengan 4 sesi dilakukan selama 4 minggu. Karakteristik dan tingkat ansietas remaja dianalisis menggunakan uji independent t-test, chi-square. Hasil penelitian menunjukkan menurunnya tingkat kecemasan narapidana remaja pada kelompok intervensi dan kontrol yaitu masing-masing sebesar 1,53 dan 2,40. Berdasarkan uji t-test diperoleh nilai p-value 0,000 pada kelompok intervensi dan nilai p-value 0,019 pada kelompok kontrol, kesimpulan (p<0,05) artinya terdapat penurunan tingkat kecemasan sebelum dan sesudah diberikan terapi suportif yang paling bermakna pada kelompok intervensi dibandingkan kontrol.Kata Kunci: Remaja, Ansietas, Terapi Suportif
Copyrights © 2020