Artikel ini bertujuan untuk menilai daya tarik obyek wisata dan mengungkap manfaat-manfaat yang didapatkan dari penilaian daya tarik wisata. Riset yang dilaporkan melalui artikel ini mengambil contoh kasus 20 obyek wisata yang ada di Kabupaten Ponorogo. Metode yang digunakan adalah analisis multikriteria dengan penilaian sederhana biner. Terdapat 4 komponen daya tarik yang digunakan meliputi Atraksi, Aksesibilitas, Amenitas, dan Penyokong. Keempat komponen tersebut diturunkan ke dalam 12 atribut meliputi: (1) Rating atraksi; (2) Jarak dari pusat kota; (3) Kondisi jalan; (4) Transportasi umum; (5) Tempat parkir; (6) Akomodasi terdekat; (7) Tempat ibadah; (8) Warung makan / restoran; (9) Toilet; (10) Informasi / ulasan; (11) Penunjuk / penanda; (12) Peta. Hasil riset menunjukkan bahwa dari 20 obyek wisata yang diteliti, 10 obyek wisata masih masuk dalam kategori dengan daya tarik agak rendah, rendah, dan sangat rendah. Sisanya masuk dalam kategori daya tarik sedang, agak tinggi, tinggi, dan sangat tinggi. Selanjutnya, manfaat dari penilaian daya tarik tersebut antara lain: berhasil mengidentifikasi peringkat dan kategori daya tarik obyek sebagai dasar perumusan prioritas pengembangan serta mengidentifikasi kelemahan masing-masing atribut dari setiap obyek wisata yang dapat digunakan sebagai dasar perumusan program dan kegiatan yang tepat sasaran dan tepat guna.
Copyrights © 2020