Bahasa mewakili ideologi, pengetahuan, dan nilai-nilai budaya bagi kebiasaan sosial dan individual. Ideologi semiotik mengacu pada asumsi yang mendasari tentang hubungan interpretasi antar simbol, fungsi simbol, dan pesan symbol yang terkandung dalam suatu budaya sebagai refleksi dari bagian pendidikan manusia. Penelitian ini bertujuan untuk menguji orientasi ideologi semiotik terjemahan yang mempengaruhi keakuratan teks terjemahan budaya. Data dianalisis berdasarkan metode terjemahan dan analisis semiotik (empiris, sintaksis, semantik, pragmatis) dalam teks terjemahan. Data diambil dari 30 mahasiswa Universitas Katolik Santo Thomas Sumatera Utara. Metode penelitian adalah teks deskriptif kualitatif dan merupakan bagian dari studi kasus. Analisis data mengungkapkan 16 data ideologi semiotik dalam terjemahan Tunggal Panaluan, yaitu datu, tunggal panaluan, the underworld dragon naga padoha, a scaled snake, bonang manalu, pre–Christian ideas, serpentine riding mounts, the incest between a pair of twins, exogamy, magical ingredients, animated, dogs- pigs- or water buffalo, sacrificial offerings, a brilliant reddish gleam, the autochthonous underworld dragon and the snake goddess (naga), a mythical creature called a singa, none of these datu were strong enough. Temuan ini memperkuat proses terjemahan bukanlah sekedar pengalihan pesan dari teks sumber ke teks sasaran, tetapi lebih merupakan proses pengalihan ideologi antarbudaya.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2020