Gaharu terbentuk di dalam batang Gyrinops versteegii melalui bio-induksi oleh kapang Fusarium sp. Keberhasilan Fusarium menginduksi pelepasan resin sebagai bahan dasar gaharu sangat tergantung pada berbagai faktor. Medium pertumbuhan jamur menentukan kualitas gaharu yang diinduksi pada G. versteegii. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan seleksi isolat Fusarium yang mampu menginduksi pembentukan gaharu berdasarkan kemampuan tumbuh dan produksi konidia pada berbagai medium alternatif. Medium alternatif yang digunakan diantaranya: medium serbuk kayu, medium sebuk kayu G. versteegii, medium tauge serta medium kentang (PDA) yang digunakan sebagai kontrol. Sementara itu, isolat Fusarium yang digunakan diantaranya: LU, ALS, LT, LB dan BIMA. Berdasarkan data pertambahan diameter koloni, pertumbuhan tiap isolat pada medium tauge lebih baik dibandingkan PDA. Produksi konidia tiap isolat pada medium tauge juga lebih tinggi dibandingkan medium kontrol PDA. Rerata diameter koloni dan produksi spora tiap isolat pada medium kayu pre-treatment akuades paling mendekati PDA (kontrol). Isolat BIMA merupakan isolat yang memiliki pertumbuhan terbaik dan produksi konidia terbesar dibandingkan isolat lainnya. Data diameter koloni dan produksi konidia tiap medium berbeda secara signifikan berdasarkan ANOVA dan uji lanjut BNJ. oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa media tauge dan kayu pre-treatment akuades merupakan medium alternatif terbaik dan sangat potensial digunakan sebagai media inokulan Fusarium penginduksi gaharu. Sementara itu, isolat BIMA merupakan isolat dengan pertumbuhan terbaik yang potensial untuk dikembangkan lebih lanjut sebagai agensia bio-induksi gaharu.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2015