Tujuan penelitian ini untuk mengetahui: (1) manakah model pembelajaran yang menghasilkan prestasi belajar matematika yang lebih baik, model pembelajaran kooperatif tipe TSTS yang disertai dengan peer-assessment atau model pembelajaran klasikal; (2) manakah tipe siswa yang memiliki prestasi belajar matematika lebih baik, siswa dengan tipe climbers, tipe campers, atau tipe quitters; (3) pada masing-masing tipe AQ, manakah yang menghasilkan prestasi belajar matematika yang lebih baik, model pembelajaran kooperatif tipe TSTS yang disertai dengan peer-assessment atau model pembelajaran klasikal; (4) pada masing-masing model pembelajaran, manakah yang memiliki prestasi belajar matematika yang lebih baik, siswa tipe climbers, campers, atau quitters. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimental semu, dengan rancangan faktorial 2x3. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis, disimpulkan bahwa: (1) model pembelajaran kooperatif tipe TSTS yang disertai dengan peer-assessment menghasilkan prestasi lebih baik daripada model pembelajaran klasikal (2) Siswa tipe climbers memiliki prestasi lebih baik daripada siswa tipe campers dan quitters, serta siswa tipe campers lebih baik daripada siswa tipe quitters; (3) Pada masing-masing tipe AQ, penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe TSTS yang disertai dengan peer-assessment menghasilkan prestasi lebih baik daripada model pembelajaran klasikal; (4) Pada masing-masing model pembelajaran, siswa tipe climbers memiliki prestasi matematika lebih baik daripada siswa tipe campers dan quitters, serta siswa tipe campers lebih baik daripada siswa tipe quitters.
Copyrights © 2016