Habitus: Jurnal Pendidikan Sosiologi dan Antropologi
Vol 2, No 1 (2018): HABITUS:JURNAL PENDIDIKAN, SOSIOLOGI, DAN ANTROPOLOGI

Pendidikan Multikultural dalam Keluarga Waria: Perjuangan dan Hak-Hak Minoritas Kaum Waria di Tanjungpinang

Marisa Elsera (Jurusan Sosiologi UMRAH, Tanjungpinang)



Article Info

Publish Date
10 Apr 2018

Abstract

Pendidikan berarti proses pengembangan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok dalam usaha mendewasakan melalui pengajaran, pelatihan, proses dan cara mendidik. Sementara multikultural diartikan sebagai keragaman kebudayaan, keanekaragaman nilai dan norma yang dianut masyarakat. Mengetengahkan konsep pendidikan multikultural berarti mengimplementasikan gagasan tentang keragaman kebudayaan dan aneka kesponan tersebut. Namun sebelum mempelajari multikultural, tentu harus dipahami tentang kultur, yakni sebuah budaya yang bersifat universal bagi manusia. Sehingga jelaslah bahwa masyarakat multikultural adalah masyarakat yang menganut sekumpulan simbol yang mengikat di dalam sebuah masyarakat untuk diterapkan seperti penjelasan Emile Durkheim dan Marcel Maus.Pendidikan multikultural perlu ditanamkan sejak dini, melalui sosialisasi primer dan sekunder seperti di sekolah. Misalnya dengan mempelajari simbol-simbol dan identitas yang beragam sebagai ciri masyarakat multikultural. Hal ini menjadi penting guna menghindari konflik sosial yang dewasa ini sering kali terjadi dalam bentuk kekerasan, konflik antaretnik hingga “legitimasi keagamaan” yang diajarkan dalam pendidikan agama di daerah yang rawan konflik tak terkecuali di daerah perbatasan. Konflik yang mengakar dan dikemas sebagai sebuah “keyakinan keagamaan” membuat konflik sosial yang biasanya berbentuk kekerasan dan anarkisme (termasuk bully dan kabar hoax) semakin sulit diatasi.Pendidikan multikultural menjadi sangat menarik ketika diteliti pada keluarga waria di Tanjungpinang. Penelitian ini berhasil menemukan bagaimana nilai dan norma yang beranekaragam dalam kebudayaan Indonesia ditanamkan dalam keluarga waria di Tanjungpinang sejak kecil. Tidak hanya pengajaran tentang menghargai keragaman budaya, tapi juga diajarkan tentang sosialisasi nilai kebhinekaan dalam keluarga. Sehingga realitas obyektif tentang pendidikan multicultural dapat terinternalisasi dengan cukup baik pada waria di Tanjungpinang, terbukti dengan kegiatan-kegiatan rutin bulanan dan insedentil yang dilakukan oleh waria. Keyword: Pendidikan, Kultur, Multikultural dan Etnik

Copyrights © 2018






Journal Info

Abbrev

habitus

Publisher

Subject

Education Social Sciences

Description

Habitus Journal is published by the Sociology-Anthropology Education Study Program, FKIP, Sebelas Maret University (UNS). Published twice a year ie 1st Edition: January-June and 2nd edition: July-December. The Habitus Journal focuses on theoretical studies and analysis of research results in the ...