Pengalaman menjadi bangsa jajahan tentu menjadi sebuah luka yang sulit untuk dilupakan oleh yang pernah mengalaminya. Apalagi kalau pengalaman itu diwariskan secara turun-temurun dari generasi ke generasi. Tulisan ini kemudian akan mencoba untuk mengungkap sebagian dari itu melalui pendekatan Poskolonial dengan cara menggali pengalaman bangsa Yahudi sebagai bangsa jajahan yang digambarkan dengan “Tanduk Kecil†dalam Daniel 8. Kitab Daniel yang menyimpan pengalaman Daniel sebagai jajahan bangsa Babel tapi juga sebenarnya ditujukan untuk pembaca Yahudi yang sementara dalam penjajahan itu kemudian didialogkan dengan pengalaman bangsa Indonesia yang pernah menjadi bangsa jajahan Jepang. Dialog kedua konteks ini akan memperlihatkan bahwa memori penjajahan bisa diartikan sebagai memori penderitaan.
Copyrights © 2018