Intisari. Limbah keramik yang berasal dari bahan yang rusak dan tidak layak pakai akan menjadi permasalahan lingkungan. Limbah keramik dapat dimanfaatkan sebagai campurann agregat untuk pembuatan paving block. Dalam penelitian ini pemanfaatan limbah keramik disalah satu toko di Secang digunakan untuk bahan pengganti agregat dalam pembuatan paving block. Pembuatan paving block dilakukan secara konvensional dengan cetakan dan alat pres. Pengujian dilakukan di Laboratorium Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Tidar dan Laboratorium Bahan Bangunan, Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Perbandingan semen dan agregat yaitu 1:3. Variasi agregat berupa pasir dan limbah keramik dengan perbandingan 100% : 0%, 80% : 20%, 70% : 30%, 60% : 40%, 50% : 50% dan 100% : 0% dengan fas 0,5. Hasil penelitian paving block pada umur 28 hari diperoleh paving block yang mempunyai kuat tekan tertinggi pada variasi 50% : 50% sebesar 27,895 MPa dan kuat tekan terendah pada variasi campuran 0% : 100% sebesar 19,523 MPa. Pengujian keausan tertinggi pada variasi campuran 50% : 50% sebesar 0,218 mm/menit dan pengujian keausan terendah pada variasi campuran 0% : 100% sebesar 0,111 mm/menit. Pengujian serapan air tertinggi pada variasi campuran 0% : 100% sebesar 6,851% dan serapan air terendah pada variasi campuran 50% : 50% sebesar 3,946%. Pengujian ketahanan terhadap natrium sulfat tertinggi pada variasi campuran 0% : 100% sebesar 11,967% dan pengujian terendah pada variasi campuran 50% : 50% sebesar 6,867%. Hasil anova single factor yaitu penambahan limbah keramik untuk campuran pembuatan paving block mempengaruhi nilai kuat tekan dan serapan air serta limbah keramik untuk keausan dan ketahanan terhadap natrium sulfat tidak berpengaruh terhadap paving block.
Copyrights © 2019