Masa depan anak sangat ditentukan oleh perkembangan dan pertumbuhan anak yang optimal. Deteksi dini perkembangan anak dilakukan melalui pemantauan secara cermat terhadap perkembangan motorik, perkembangan kognitif dan perkembangan psikososial. Banyak faktor yang dapat memengaruhi anak di dalam melaksanakan tugas-tugas perkembangannya. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan lama interaksi orang tua sebagai faktor yang berhubungan kemungkinan penyimpangan perkembangan anak usia 1-3 tahun di Kecamatan Denpasar Selatan. Penelitian ini menggunakan rancangan cross-sectional. Teknik untuk memilih lokasi penelitian dilakukan dengan multi stage. Sampel dalam penelitian ini dipilih menggunakan sampel jenuh dengan total sampel 118 anak di Tempat Penitipan anak (TPA) di Kecamatan Denpasar Selatan. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dan pengisian kuesioner, menggunakan kuisioner praskrining perkembangan (KPSP). Data dianalisis dengan uji chi-square dan regresi logistik. Sebanyak 82,2% anak mengalami perkembangan yang sesuai dan 17,8% terindikasi adanya kemungkinan penyimpangan perkembangan. Hasil analisis bivariat dan multivariat menunjukkan terdapat 3 variabel yang secara signifikan berhubungan dengan kemungkinan penyimpangan perkembangan anak yaitu pengasuhan anak (AOR=5,517; 95%CI: 1,13-26,84), lama interaksi orang tua (AOR=4,160; 95%CI: 1,22-14,11), dan usia anak (A OR= 4,242; 95%CI: 1,47-12,18). Variabel lain seperti jenis kelamin anak, pendidikan orang tua, pekerjaan orang tua dan penghasilan orang tua tidak berhubungan dengan kemungkinan penyimpangan perkembangan anak. Lama interaksi dan usia anak berhubungan dengan penyimpangan perkembangan anak
Copyrights © 2021