Living Qur’an atau Qur’an in every day life menjadi manifestasi dari pemahaman terhadap ayat-ayat al-Qur’an yang dipraktekan dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu bentuk praktik living Qur’an adalah pemakaian pakaian yang dilakukan oleh kelompok Salafi Banyumas. Pakaian yang berbeda dengan kebiasaan masyarakat sekitar menjadi ciri khas tersendiri bagi kelompok Salafi Banyumas. Pemakaian tersebut tidak lepas dari metode dan sumber pengetahuan yang mereka gunakan dalam pemahaman terhadap ayat-ayat al-Qur’an. Penelitian ini menggunakan teori epistemologi umum, sebagai alat analisis dalam mengkaji sumber dan pemahaman Salafi Banyumas tentang berpakaian. Dari analisis ini dapat disimpulkan bahwa sumber pemahaman hadis berpakaian mereka adalah al-Qur’an, hadis, pendapat salaf, kebahasaan dan akal sebagai sumber analogi masalah. Salafi Banyumas menggunakan metode pendekatan normatif-tekstualis yang tidak komprehensif, pembacaannya yang kurang luas menjadikan pemahamannya yang tekstualis. Selain itu, Salafi Banyumas menggunakan cara berfikir deduktif dan cenderung tekstualis, pemahaman ini dibenarkan dengan validitas kebenaran koherensi yaitu adanya kesesuaian antara teks dan praktek dan otoritarianisme dengan dorongan dari pihak-pihak tertentu. Kata kunci: living Qur’an, Salafi, pakaian
Copyrights © 2021