Kejadian anemia pada ibu hamil di wilayah Puskesmas Ngaliyan yang memiliki angka kejadian anemia tinggi, yang disebabkan oleh karena kurangnya kebutuhan gizi yang kurang terpenuhi pada ibu hamil, jarak kehamilan terlalu dekat dan melahirkan makin banyak kehilangan zat besi dan akan menjadi anemia, jika ketersediaan cadangan Fe minimal. Tujuan : mengetahui faktor – faktor yang berhubungan dengan kejadian anemia pada ibu hamil. Jenis penelitian ini korelatif kuantitatif dengan pendekatan Cross Sectional, menggunakan metode dokumentasi dan kuesioner baku sesuai catatan medis responden sehingga tidak dilakukan uji validitas dan reliabilitas. Penelitian dilakukan pada ibu hamil yang melakukan pemeriksaan antenatal care di Puskesmas Ngaliyan Semarang yang berjumlah 55 responden. Variabel bebas meliputi usia ibu, jarak kehamilan, paritas, status gizi dan variabel terikat kejadian anemia pada ibu hamil. Uji yang di gunakan Chi –Square. Usia ibu hamil tidak beresiko sebesar 48%, jarak kehamilan tidak beresiko sebesar 50,9%, paritas yang beresiko sebesar 60 dan ibu hamil yang tidak mengalami KEK sebesar 72,7%. Tidak ada hubungan yang signifikan antara usia ibu hamil dengan kejadian anemia, p value = 0,242 (> 0,05). Adapun hubungan yang signifikan antara jarak kehamilan dengan kejadian anemia pada ibu hamil, p value = 0,001 (< 0,05). Adapun hubungan yang signifikan antara paritas dengan kejadian anemia pada ibu hamil, p value = 0,022 (< 0,05). Adapun hubungan yang signifikan antara status gizi ibu hamil dengan kejadian anemia, p value = 0,026 (< 0,05). Faktor yang paling dominan berhubungan dengan kejadian anemia pada ibu hamil di Puskesmas Ngaliyan Semarang tahun 2019 adalah jarak kehamilan.
Copyrights © 2021