Abstrak:Tulisan ini bermaksud menjelaskan tentang hadis gair ma‘mūl bih, suatu istilah untuk menunjukkan adanya hadis Nabi yang meskipun dapat diterima sebagai sumber ajaran agama, tetapi ternyata hadis-hadis tersebut tidak aplikatif. Penelitian dilakukan pada matn dari hadis dengan menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan mengandalkan sumber-sumber pustaka, berupa kitab-kitab hadis, buku, artikel ilmiah dan sumber pustaka lain yang dianggap relevan. hasil penelitian menunjukkan bahwa istilah hadis gair ma‘mūl bih berkaitan dengan 2 hal, yang pertama, tentang hadis mutashābih, yaitu hadis yang di dalam teksnya terdapat lafal yang tidak dapat diungkap maknanya secara pasti, sehingga harus ditangguhkan pengamalan hadis tersebut atau maknanya dialihkan ke pengertian yang lain yang sebenarnya bukan makna dari lafal tersebut, dan kedua, tentang mukhtalif al-ḥadith, yaitu hadis yang kandungan matannya kontradiktif antara satu dengan lainnya. Ada beberapa faktoryang menjadi penyebab terjadinya pertentangan antarmatan hadis, yaitu al-qalb, al-Idrāj, ziyādat al-thiqah dan taṣḥīf. Faktor-faktor ini adalah shudhūdh hadis, dan hadis yang dimasukinya menjadi shādhdh, sedangkan hadis yang bertentang dengannya yang lebih kuat disebut maḥfūẓ.Abstract:This paper intends to explain the hadith gair ma'mūl bih, a term to indicate the existence of the Prophet's traditions which, although they can be accepted as a source of religious teachings, are in fact not applicable. The research was conducted on the matn of the hadith using descriptive qualitative methods by relying on literary sources, in the form of hadith books, books, scientific articles and other literature sources that are considered relevant. The results of the research show that the term hadith gair ma'mul bih is related to two things, about the hadith mutashābih, namely the hadith in which the text contains a pronunciation whose meaning cannot be revealed with certainty, so that the practice of the hadith must be postponed or the meaning is transferred to the meaning. the other which is actually not the meaning of the pronunciation, and about mukhtalif al-ḥadith, namely the hadith whose contents contradict one another. There are several factors that cause contradictions between the matanhadiths, namely al-qalb, al-Idrāj, ziyādat al-thiqah and taṣḥīf . These factors are the shudhūdh of hadith, and the hadith that it includes becomes shādhdh, while the hadith that is contrary to it which is stronger is called maḥfūẓ.
Copyrights © 2020