PENA AKUATIKA : JURNAL ILMIAH PERIKANAN DAN KELAUTAN
Vol 19, No 2 (2020): PENA AKUATIKA JURNAL ILMIAH PERIKANAN DAN KELAUTAN

ANALISA KEAMANAN PANGAN SECARA IN VIVO IKAN BANDENG ASAP CABUT DURI DENGAN ASAP CAIR

Dwi Yanuar Budi Prasetyo (Program Studi Ilmu Perikanan, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Nahdlatul Ulama Purwokerto)
Y.S. Darmanto (Departemen Teknologi Hasil Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, Semarang, Indonesia)
Fronthea Swastawati (Departemen Teknologi Hasil Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, Semarang, Indonesia)
Tri Winarni Agustini (Departemen Teknologi Hasil Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, Semarang, Indonesia)
Gunawan Wibisono (Departemen Kedokteran Gigi dan Mulut, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro, Semarang, Indonesia)
Aryanti Indah Setyastuti (Program Studi Ilmu Perikanan, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Nahdlatul Ulama Purwokerto)



Article Info

Publish Date
16 Oct 2020

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji tingkat keamanan pangan bandeng asap cabut duri menggunakan asap cair sekam padi secara in vivo melalui gambaran histopatologi hati dan ginjal mencit (Mus musculus) strain Balb/c. Ikan bandeng cabut duri segar direndam dalam larutan asap cair sekam padi (5%) dan garam (5%) selama 30 menit, ditiriskan ±1 jam pada suhu ruang lalu dipanaskan pada suhu 60-70°C selama 2 jam dan didinginkan ± 1 jam pada suhu kamar setelah itu dikemas dengan plastik polietilen sebelum diujicobakan pada hewan uji. Ikan bandeng cabut duri asap yang sudah siap dijadikan pakan mencit dengan perlakuan beda berat pakan (P0=0 g; P1=10g; P2=15g; P3=20g). Data gambaran histopatologi hati dan ginjal hewan uji dianalisa dengan analisa Kruskall Wallis pada taraf kepercayaan 95%. Hasil menunjukkan bahwa beda berat pakan yang diberikan berpengaruh nyata (p<0.05) terhadap tingkat kerusakan histopatologi hati dan ginjal mencit dengan tingkat degenerasi sel pada masing-masing organ sebesar 25%.

Copyrights © 2020