Pemecahan masalah merupakan salah satu keterampilan berpikir dasar yang harus dimiliki masyarakat untuk dapat bertahan di abad ke-21 dengan baik. Pemecahan masalah dapat ditingkatkan dengan suatu pendekatan yang mengedepankan proses penyelidikan, salah satunya adalah problem based learning (PBL) dengan berbantu scaffolding gabungan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada perbedaaan kemampuan pemecahan masalah antara kelompok siswa yang belajar PBL berbasis STEM dan PBL berbasis STEM dengan berbantu scaffolding gabungan. Penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen dengan rancangan penelitian non-equivalent control group design. Pengumpulan data dilakukan dengan tes yang dilakukan sebelum dan sesudah penelitian pada masing-masing kelas. Data hasil tes dianalisis dengan uji beda (ANCOVA). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan kemampuan pemecahan masalah yang signifikan antara siswa yang belajar melalui PBL berbasis STEM (kelas kontrol) dan PBL berbasis STEM dengan scaffolding gabungan (kelas eksperimen).
Copyrights © 2020