900 ekor Isa Brown digunakan menentukan pengaruh dari bakteri Bacillus subtilis dan Saccharhomyces cerevisiae dalam bentuk 'pakan yang dicampur probiotik' untuk menghasilkan produksi pada umur 36 minggu. Evaluasi dilakukan selama 4 minggu masa peletakan di Pak suryono Farm, yang terletak di Desa Bendosari, Kecamatan Kademangan, Kota Blitar. Perlakuan pakan dibagi menjadi dua kelompok, yaitu: P0 (30% pakan konsentrat + 50% jagung + 20% bekatul + 0,2% premix) dan P1 (30% pakan konsentrat + 50% jagung + 20% bekatul + 0,1% probiotik); analisis menggunakan t test. Perlakuan diulang 18 kali, dan masing-masing terdiri dari 25 ekor ayam. Parameter meliputi: Konsumsi Pakan (g / ekor / hari); Rasio Biaya Pakan; Berat Telur (g / ekor / hari); Hen Day Production (%); Hen House Production (%); Egg Mass (g / ekor / hari); dan Income Over Feed Cost (Rp / hari). Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak berbeda nyata (P> 0,05) pada Berat Telur (66,65 vs 66,61 g / ekor / hari) dan Feed Convertion Ratio (2,38 vs 2,37). Tetapi, berbeda nyata (P <0,05) pada Hen Day Production (68,88 vs 70,20%), Hen House Production (68,67 vs 70,09%), Egg Mass (45,85 vs 46,69 g / ekor / hari), Konsumsi Pakan (106,08 vs 107,92 g / ekor / hari), dan Income Over Feed Cost (122,04 vs Rp 93,21 / hari). Disimpulkan bahwa perlakuan dapat meningkatkan performa produksi, tetapi tidak menguntungkan. Saran berdasarkan penelitian pakan yang dicampur probiotik dapat meningkatkan kinerja bakteri terutama pada saluran pencernaan.
Copyrights © 2020