cover
Contact Name
Afidhatul Masruroh
Contact Email
jrp@unisma.ac.id
Phone
+6281216108530
Journal Mail Official
afidhatul.m@gmail.com
Editorial Address
Jl. MT. Haryono No 193 Malang
Location
Kota malang,
Jawa timur
INDONESIA
REKASATWA : Jurnal Ilmiah Peternakan
ISSN : 27237451     EISSN : 27237443     DOI : 10.33474
Core Subject : Science, Social,
REKASATWA Jurnal Ilmiah Peternakan adalah jurnal ilmiah bidang peternakan yang diterbitkan oleh Fakultas Peternakan Universitas Islam Malang. Jurnal ini sebagai media publikasi hasil-hasil penelitian terapan dan hasil pemikiran konseptual dalam ilmu dan pengetahuan peternakan. Fokus dan bidang dalam jurnal ini adalah 1) aspek Bioreproduksi, 2)Bioteknologi Pakan, 3) Produksi Ternak, 4) Nutrisi Pakan, 5) Kesehatan Ternak, 6) Teknologi Hasil Ternak dan 7) Sosial Ekonomi Ternak. Tujuan publikasi jurnal ini adalah untuk menyebarluaskan hasil pemikirian konseptual dan hasil-hasil penelitian yang berkaitan dengan dunia peternakan.
Articles 94 Documents
PENGARUH PEMBERIAN JAMU PROBIOTIK DALAM AIR MINUM TERHADAP PERSENTASE KARKAS DAN PERSENTASE LEMAK ABDOMINAL PADA AYAM PEDAGING FASE FINISHER Achmad Adim Medi; Irawati Dinasari; Umi Kalsum
REKASATWA : Jurnal Ilmiah Peternakan Vol 1, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (155.695 KB) | DOI: 10.33474/rekasatwa.v1i2.4509

Abstract

Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh pemberian jamu probiotik pada air minum terhadap persentase karkas dan persentase lemak abdominal pada ayam pedaging fase finisher. Materi yang digunakan adalah ayam pedaging Strain Cobb 48 ekor umur 21 hari, bakteri Lactobacillus salivarius, bawan putih, jahe, kencur, temulawak, kunyit, daun sirih, dan molasses. Metode penelitian adalah percobaan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) 4 perlakuan 4 ulangan , P0 : tanpa pemberian jamu  probiotik, P1: pemberian jamu probiotik 2,5 ml/liter air minum, P2 : pemberian jamu probiotik 5,0 ml/liter air, P3 : pemberian jamu probiotik 7,5 ml/liter air minum diberikan secara menerus selama penelitian. Variable yang diamati persentase karkas dan persentase lemak abdominal. Data yang diperoleh analisis ragam. Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa penambahan jamu probiotik pada air minum terhadap  persentase karkas menunjukkan  perbedaan yang sangat nyata (P<0,01), dan persentase  lemak abdominal juga menunjukkan perbedaan yang sangat nyata (P<0,01). Rata-rata yang diperoleh  setiap perlakuan dari persentase karkas P0 : 67,08%, P1 : 67,84%, P2 : 68,80%, P3 : 69,58%, sedangkan dari persentase lemak abdominal P0 : 9,3%, P1 : 7,6%, P2 : 6,1%, P3 : 5,3%. Kesimpulan penelitian bahwa penambahan jamu probiotik pada perlakuan P3 (pemberian jamu probiotik 7,5 ml/liter air) menunjukkan hasil yang paling baik terhadap persentase karkas dan persentase lemak abdominal . Kata kunci : jamu probiotik, ayam pedaging, persentase karkas, persentase lemak abdominal.Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh pemberian jamu probiotik pada air minum terhadap persentase karkas dan persentase lemak abdominal pada ayam pedaging fase finisher. Materi yang digunakan adalah ayam pedaging Strain Cobb 48 ekor umur 21 hari, bakteri Lactobacillus salivarius, bawan putih, jahe, kencur, temulawak, kunyit, daun sirih, dan molasses. Metode penelitian adalah percobaan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) 4 perlakuan 4 ulangan , P0 : tanpa pemberian jamu  probiotik, P1: pemberian jamu probiotik 2,5 ml/liter air minum, P2 : pemberian jamu probiotik 5,0 ml/liter air, P3 : pemberian jamu probiotik 7,5 ml/liter air minum diberikan secara menerus selama penelitian. Variable yang diamati persentase karkas dan persentase lemak abdominal. Data yang diperoleh analisis ragam. Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa penambahan jamu probiotik pada air minum terhadap  persentase karkas menunjukkan  perbedaan yang sangat nyata (P<0,01), dan persentase  lemak abdominal juga menunjukkan perbedaan yang sangat nyata (P<0,01). Rata-rata yang diperoleh  setiap perlakuan dari persentase karkas P0 : 67,08%, P1 : 67,84%, P2 : 68,80%, P3 : 69,58%, sedangkan dari persentase lemak abdominal P0 : 9,3%, P1 : 7,6%, P2 : 6,1%, P3 : 5,3%. Kesimpulan penelitian bahwa penambahan jamu probiotik pada perlakuan P3 (pemberian jamu probiotik 7,5 ml/liter air) menunjukkan hasil yang paling baik terhadap persentase karkas dan persentase lemak abdominal .Kata kunci : jamu probiotik, ayam pedaging, persentase karkas, persentase lemak abdominal.
PENGARUH PEMBERIAN Indigofera sp TERHADAP PERFORMA KAMBING PERANAKAN ETAWA PRA SAPIH Kurniawan Dwi Adiguna; Sumartono Sumartono; Dedi Suryanto
REKASATWA : Jurnal Ilmiah Peternakan Vol 2, No 1 (2020): REKASATWA : Jurnal Ilmiah Peternakan
Publisher : Universitas Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (104.136 KB) | DOI: 10.33474/rekasatwa.v2i1.6357

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pemberian Indigofera sp terhadap pertambahan bobot badan harian dan bobot sapih kambing peranakan etawa (PE) pra sapih. Metode yang digunakan yaitu menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL), terdiri dari 3 perlakuan dan 4 ulangan. Masing-masing ulangan berisi 4 ekor anak kambing, Perlakuan adalah pemberian pakan Indigofera sp terdiri dari P0 = tidak diberi indigofera sp, P1= diberikan pakan Indigofera sp 1% dari bobot badan, P2= diberikan pakan Indigofera sp 2% dari bobot badan. Variabel yang diamati adalah pertambahan bobot badan dan bobot sapih. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan Rancangan Acak Lengkap. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemberian pakan Indigofera sp terhadap kambing peranakan etawa (PE) pra sapih memberikan pengaruh yang sangat nyata (P<0.01) terhadap pertambahan bobot badan harian dan bobot sapih, adapun nilai rataan dan notasi pada PBBH yaitu P0=0.073akg, P1=0.077akg dan P2=0.110bkg, sedangkan nilai rataan dan notasi bobot sapih yaitu pada P0=12.550akg, P1=13.650abkg dan P2=16.025bkg. Kesimpulan penelitian ini adalah pemberian pakan Indigofera sp memberikan pengaruh yang sangat nyata. Disarankan adanya penelitian lanjutan pemberian pakan Indigofera sp  terhadap performa kambing peranakan etawa(PE) pra sapih dengan pemberian yang lebih tinggi. Kata kunci : kambing pra sapih, Indigofera sp, pertambahan bobot badan harian, bobot sapih.
KERAGAMAN FENOTIPE WARNA BULU ITIK MANILA (CAIRINA MUSCHATA) DESA TEGALWERU KECAMATAN DAU KABUPATEN MALANG Igami Safitri; Sunaryo Sunaryo; Dedy Suryanto
REKASATWA : Jurnal Ilmiah Peternakan Vol 1, No 1 (2019): REKASATWA : Jurnal Ilmiah Peternakan
Publisher : Universitas Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (118.499 KB) | DOI: 10.33474/rekasatwa.v1i1.2156

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis keragaman fenotipe warna bulu itik manila(Cairina muschata) Desa Tegalweru Kecamatan Dau Kabupaten Malang. Meteri yang digunakandalam penelitian ini adalah menggunakan metode destriptif komperatis untuk menggambarkanpola warna bulu itik manila. Sampel diambil sebanyak-banyaknya populasi itik manila yang adadi desa Tegalweru. Data dikelompokkan berdasarkan umur dan jenis kelamin. Dari uji Chi Squareketergantungan ternyata pola warna bulu itik manila jantan dan betina anak, muda dan dewasaadalah sama(P>0,05), sedang untuk keseluruhan itik manila yang diteliti memiliki pola warna yagberbeda (P<0,05) antara itik manila jantan dengan yang betina. Dari uji chi square kecocokanwarna bulu itik manila anak, muda, dewasa dan keseluruhan berbeda nyata (P<0,05). Pada anakitik manila, itik manila muda terbanyak warna putih ( 45,16 % pada anak dan 54,16% pada yagmuda). Sedangkan warna itik dewasa dan keseluruhan berbeda. pada itik dewasa warna hitamputih terbanyak 68,75% dan keseluruhan itik yang diteiti terbanyak 43,85%. Berdasarkan hasilpenelitian dapat disimpulkan bahwa keragaman fenotipe warna bulu pada anak itik manila, itikmanila muda dan itik manila dewasa antara itik manila jantan dan betina tidak berbeda tetapi untuksemua umur itik manila berbeda. dan proporsi keragaman fenotipe warna bulu itik manila anak,warna bulu itik manila muda, warna bulu itik manila dewasa dan warna bulu itik manila secarakeseluruhan berbeda, distribusi frekuensi proporsionalnya
PERBEDAAN NILAI HAEMAT0OLOGI INDUK KAMBING PE DAN GENERASI F1 CROSSBRED DENGAN PEJANTAN BOER Ali Fatul Ulfah; Dedi Suryanto; Nurul Humaidah
REKASATWA : Jurnal Ilmiah Peternakan Vol 2, No 1 (2020): REKASATWA : Jurnal Ilmiah Peternakan
Publisher : Universitas Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (94.906 KB) | DOI: 10.33474/rekasatwa.v2i1.6351

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisa perbandingan Nilai Haematologi Induk Kambing Peranakan Etawa (PE) dan Generasi kambing F1 Pejantan Boer. Generasi F1 adalah hasil crossbreeding Pejantan Boer dan Induk PE. Metode yang digunakan adalah Survey. Pengambilan sampel darah secara purposive sampling. Kriteria sampel adalah Induk Kambing PE dan Generasi Kambing F1 pejantan Boer memiliki hubungan kekerabatan langsung. Variabel yang diamati adalah Nilai Haemotologi meliputi : Kadar Haemoglobin dan Haematoktrit. Analisa data dengan menggunakan Uji t tidak berpasangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Nilai Haemoglobin dan Nilai Haematoktrit Induk Kambing PE tidak berbeda nyata (P>0,05) dengan Generasi F1 Pejantan Boer. Rataan Nilai Haeomglobin Kambing PE adalah 9,3 g/dl dan Generasi F1 crossbreed pejantan Boer adalah 9,7 g/dl. Rataan Nilai Haematokrit Kambing PE adalah 46% dan Generasi F1 pejantan Boer adalah 43%. Kesimpulan penelitian adalah Nilai Haematologi Induk Kambing PE tidak berbeda dengan Generasi Kambing F1 crossbreed Pejantan Boer. Nilai Hematologi dapat digunakan sebagai alat pembantu pemilihan F1 crossbreeding dari segi produksi. Kata kunci : haemoglobin, haematokrit, cross breeding, Kambing PE dan Generasi F1 Boer
PENGARUH PENGGUNAAN CAMPURAN GAPLEK DAN AMPAS TAHU TERFERMENTASI Trichoderma viride SEBAGAI SUBTITUSI PAKAN KOMERSIAL TERHADAP KONSUMSI PAKAN DAN PERTAMBAHAN BOBOT BADAN PADA BROILER FINISHER Dwi Badrus Salam; Usman Ali; M Farid Wadjdi
REKASATWA : Jurnal Ilmiah Peternakan Vol 1, No 1 (2019): REKASATWA : Jurnal Ilmiah Peternakan
Publisher : Universitas Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (204.842 KB) | DOI: 10.33474/rekasatwa.v1i1.2162

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan campuran gaplek danampas tahu terfermentasi Trichoderma viride sebagai subtitusi pakan komersial terhadap konsumsipakan dan pertambahan bobot badan pada broiler finisher. Materi yang digunakan dalampenelitian ini adalah campuran gaplek dan ampas tahu yang difermentasi, inokulan Trichodermaviride dan ayam broiler umur 21 hari sebanyak 64 ekor. Penelitian dilakuan dengan 4 macamperlakuan dengan level subtitusi pakan P0 (0%), P1 (10%), P2 (20%), dan P3 (30%) dan diulangsebanyak 4 kali. Metode penelitian ini eksperimental dengan menggunakan Rancangan AcakLengkap (RAL). Data yang diperoleh dianalisa dengan analisis of varian (ANOVA). Hasil analisismenunjukkan bahwa penggunaan campuran gaplek dan ampas tahu terfermentasi Trichodermaviride sebagai subtitusi pakan komersial berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap konsumsi pakan danpertambahan bobot badan pada broiler. Rataan konsumsi pakan pada broiler finisher umur 21-34hari (g/ekor), (P0) sebesar 1926,13b, (P1) 1888,75b, (P2) 1863,19ab dan (P3) 1801,75a. RataanPBB broiler finisherumur 21-34 hari (g/ekor) yaitu 943,50b pada P0, P1 = 920,50b, P2 = 892,25abdan P3 = 856,25a. Disimpulkan bahwa Penggunaan campuran gaplek dan ampas tahu terfermentasiTrichoderma viride sebagai substitusi pakan komersial berpengaruh nyata terhadap konsumsipakan dan pertambahan bobot badan ayam broiler finisher. Untuk mengoptimalkan pertambahanbobot badan pada broiler finisher sebanyak 892,25ab (g/ekor) menggunaan campuran gaplek danampas tahu terfermentasi Trichoderma viride sebagai substitusi pakan komersial sebanyak 20%.Kata Kunci :Trichoderma viride, substitusi pakan, pakan komersial, broiler finisher,fermentasi
PENGARUH KUALITAS PRODUK DAN HARGA PAKAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PAKAN TERNAK AYAM DARI BERBAGAI MEREK DI KOTA MALANG Antok Yani Arfak; Umi Kalsum; Irawati Dinasari
REKASATWA : Jurnal Ilmiah Peternakan Vol 1, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (154.635 KB) | DOI: 10.33474/rekasatwa.v1i2.4525

Abstract

Penelitian dilaksankan pada tanggal 1 sampai 30 November 2018, di komunitas peternak Kota Malang. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pengaruh kualitas produk dan harga terhadap keputusan pembelian pakan ternak ayam dari berbagai merek di Kota Malang. Materi penelitian yang digunakan adalah peternak yang menggunakan pakan ayam petelur yang terdiri dari merek A dan merek  B  dengan menganalisa kualitas produk dan harga yang dapat mempengaruhi keputusan pembelian. Metode yang digunakan adalah survei. Data yang diperoleh melalui wawancara dan melihat langsung performan ayam petelur dengan pakan berbagai merek. Hasil penelitian yaitu persamaan regresi linear berganda Y = -2,820 + 0,505 X1 + 0,618 X2 dimana jika X1 (kualitas produk) naik 1 tingkat maka akan menaikkan Y (keputusan pembelian) sebesar 0,505 dimana X2 (harga) bernilai konstan. Jika X2 (harga) naik 1 satuan, maka akan menaikkan Y (keputusan pembelian) sebesar 0,505 dimana X1 (kualitas produk) bernilai konstan. Koefisien regresi (besaran perubahan) setiap kenaikan X2 sebesar 1 satuan, meningkatkan Y senilai 0,618. Berdasarkan analisis regresi linear berganda menunjukkan adanya pengaruh kualitas produk dan harga terhadap keputusan pembelian. Dimana yang kebih dominan adalah yaitu kualitas produk.Aspek mutu pakan atau kualitas pakan menjadi fokus utama dari peternak. Kesimpulan penelitian ini adalah 17%  responden peternak ayam petelur lebih dominan memilih kualitas produk pakan ayam dengan merek pakan B. Merek ini memiliki kandungan sesuai SNI 1993 dan lebih tinggi dibandingkan merek lain yaitu protein 36% dan kalsium maks 12%. walaupun harga yang dijual lebih tinggi dibandingkan merek lain. merek ini banyak diminati peternak ayam petelur. Perlu dilakukan penelitian lanjutan dengan berbagai variabel sehingga penelitian tersebut lebih berkembang dan meningkatkan kualitas merek pakan yang competitif secara adil. Kata kunci : kualitas pakan, harga, keputusan pembelian
PENGARUH SUPLEMENTASI TEPUNG DAUN KATUK DAN PROBIOTIK Saccharomyces cerevisiae TERHADAP KONSUMSI PAKAN DAN PRODUKSI SUSU PADA SAPI PERAH PFH Aditya Yulianto Putra; Inggit Kentjonowaty; M. Farid Wadjdi
REKASATWA : Jurnal Ilmiah Peternakan Vol 1, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (280.975 KB) | DOI: 10.33474/rekasatwa.v1i2.4511

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh suplementasi tepung daun katuk dan probiotik Saccharomyces cerevisiae terhadap konsumsi pakan dan produksi susu pada sapi perah PFH. Materi yang digunakan penelitian adalah Sapi Perah PFH produksi 9 ekor sapi. tepung daun katuk 6 kg dan probiotik Saccharomyces cerevisiae 4 kg yang digunakan untuk konsumsi selama 31 hari. Metode penelitian adalah metode percobaan dengan rancangan acak kelompok (RAK) dikelompokkan berdasarkan laktasi 1, 2, 3 dengan 3 perlakuan, P0 : tanpa pemberian tepung daun katuk dan probiotik Saccharomyces cerevisiae, P1 : 25 gram tepung daun katuk + 20 gram saccharomyces cerevisiae, P2 : 35 gram tepung daun katuk + 20 gram saccharomyces cerevisiae. Variabel yang diamati konsumsi pakan dan produksi susu. Data yang diperoleh dianalisis ragam. Hasil ANOVA menunjukkan pengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap konsumsi pakan hijauan, konsentrat dan produksi susu. Rata-rata jumlah konsumsi pakan hijauan selama penelitian (kg/ekor) adalah P0 = 1337.30a, P1 = 1354.07b, P2 = 1351.30b sedangkan pada konsumsi pakan konsentrat selama penelitian (kg/ekor) adalah P0 = 350.58a, P1 = 361.06b, P2 = 362.44b dan Hasil penelitian pada produksi susu selama penelitian (lt/ekor) adalah P0 = 362.80a, P1 = 491.33b, P2 = 533.07b. Kesimpulan penelitian bahwa suplementasi tepung daun katuk 25 gram dan probiotik Saccharomyces cerevisiae 20 gram memberikan performan terbaik untuk konsumsi pakan dan suplementasi tepung daun katuk 35 gram dan probiotik Saccharomyces cerevisiae 20 gram memberikan performan terbaik untuk produksi susu Kata Kunci : produksi susu, konsumsi pakan, tepung daun katuk, probiotik Saccharomyces cerevisiae
PENGARUH TINGKAT PENGGUNAAN ECENG GONDOK TERFERMENTASI DALAM PAKAN TERHADAP PERFORMAN ITIK PEDAGING JENIS HIBRIDA UMUR 30 – 45 HARI Luqman Sumarsono; M. Farid Wadjdi; Badat Muwakhid
REKASATWA : Jurnal Ilmiah Peternakan Vol 2, No 1 (2020): REKASATWA : Jurnal Ilmiah Peternakan
Publisher : Universitas Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (184.99 KB) | DOI: 10.33474/rekasatwa.v2i1.6370

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh penggunaan eceng gondok terfermentasi dalam pakan terhadap performan itik pedaging jenis hibrida umur 30 – 45 hari.  Penelitian di laksanakan di desa Bangelan Kecamatan wonosari Kabupaten Malang.  Menggunakan metode Percobaan dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) 5 perlakuan dan 4 ulangan.  Perlakuan terdiri atas 5 ransum yang berbeda tingkat penggunaan eceng gondok terfermentasi (EGTF) yaitu 0%, 5%, 10%, 15% dan 20% dari hasil penelitian menunjukkan bahwa rata - rata jumlah konsumsi pakan P0 = 1881,25a g/ekor. ; P1 = 1900,00 ab g/ekor. ; P2 = 1918,75 abc g/ekor. ; P3 = 1937,50bc g/ekor. dan P4 = 1943,75c g/ekor.   pertambahan bobot badan tidak memberikan pengaruh  nyata (P> 0,05).  Nilai rata - rata  P0 = 621,00 g/ekor. ; P1 = 611,25 g/ekor. ; P2 = 595,00 g/ekor. ; P3 = 590,00 g/ekor. ; P4 = 565,00 g/ekor.  Perlakuan pakan memberikan pengaruh yang nyata (P<0,05).  Terhadap konversi pakan dari hasil diperoleh nilai rata - rata dan uji BNT (5%).  Pada konversi pakan selama penelitian yaitu P0 = 3,03a. ; P1 = 3,12ab. ; P2 = 3,23abc. ; P3 = 3,29bc dan P4 = 3,45c. Dengan Penggunaan Sampai (10%) menunjukkan pengaruh yang sama terhadap  konversi pakan dan pertambahan bobot badan. Kata kunci : Eceng Gondok, Itik Pedaging, Aspergillus niger, Pemberian
PENGARUH PENGGUNAAN DAUN KALIANDRA MERAH (Calliandra calothyrsus) DALAM COMPLETE FEED UNTUK PENGGEMUKAN DOMBA EKOR GEMUK Eka Maria Ulfa; Usman Ali; Badat Muwakhid
REKASATWA : Jurnal Ilmiah Peternakan Vol 1, No 1 (2019): REKASATWA : Jurnal Ilmiah Peternakan
Publisher : Universitas Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (221.886 KB) | DOI: 10.33474/rekasatwa.v1i1.2155

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh penggunaanhay daun kaliandra merah dalam pakan lengkap untuk penggemukandomba ekor gemuk terhadap konsumsi pakan, pertambahan bobot badan,konversi pakan dan income over feed come (IOFC). Metode dalampenelitian ini adalah eksperimen dengan menggunakan Rancangan AcakLengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 3 ulangan. Hasil penelitianmenunjukkan penggunaan hay daun kaliandra merah dalam completefeed berpengaruh tidak nyata (P>0.05) terhadap konsumsi pakan,pertambahan bobot badan, konversi pakan dan IOFC. Kesimpulanpenelitian ini adalah penggunaan hay daun kaliandra merah tidakberpengaruh pada peningkatan konsumsi pakan, pertambahan bobotbadan dan konversi pakan tetapi berpengaruh pada peningkatan IOFC.Disarankan untuk meningkatkan pendapatan peternak, sebaiknyamenggunakan 45% hay daun kaliandra merah dalam complete feed untukpenggemukan domba.Kata kunci : Kaliandra merah, complete feed, penggemukan, domba ekorgemuk.
PERBANDINGAN PROFIL NUTRIEN DARAH (TRIGLISERIDA DAN GLUKOSA) INDUK KAMBING PERANAKAN ETTAWA (PE) DAN GENERASI 1 BoerPE Budi Irwanto JF; Nurul Humaidah; Inggit Kentjonowaty
REKASATWA : Jurnal Ilmiah Peternakan Vol 2, No 1 (2020): REKASATWA : Jurnal Ilmiah Peternakan
Publisher : Universitas Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (97.021 KB) | DOI: 10.33474/rekasatwa.v2i1.6352

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisa Perbandingan Profil Nutrien Darah (Trigliserida Dan Glukosa) Induk Kambing Peranakan Ettawa (PE) Dan Generasi 1 BoerPE. Generasi 1 BoerPE adalah hasil crossbreeding Pejantan Boer dan Induk PE. Metode yang digunakan Survey.Pemngamilan sampel secara purposive sampling. Kriteria sampel adalah Induk Kambing PE umur 4-5 tahun dan Generasi 1 BoerPE jantan umur rata-rata 1,5 tahun yang  memiliki hubungan kekerabatan langsung. Variabel yang diamati adalah Nilai Trigliserida dan Glukosa. Analisa data dengan menggunakan Uji t tidak berpasangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Nilai Trigliserida Induk Kambing PE tidak berbeda nyata (P>0,05) dengan Generasi 1 BoerPE pejantan. Rataan Nilai Trigliserida  Induk Kambing PE adalah 36,4 mg/dl dan Generasi 1 BoerPE adalah 33,6 mg/dl. Nilai Glukosa Induk PE berbeda nyata (P<0,05) dengan Generasi 1 BoerPE. Rataan nilai Glukosa untuk induk Kambing PE adalah 72,1 mg/dl dan Generasi 1 BoerPE 88 mg/dl. Kesimpulan penelitian adalah nilai Trigliserida induk Kambing PE relative sama dengan Kambing Generasi 1 BoerPE namun nilai Glukosa berbeda. Kambing generasi 1 BoerPE lebih ungul dibandingkan dengan induk kambing PE. Nilai Trigliserida Dan Glukosa dapat digunakan sebagai alat pembantu pemilihan Generasi 1 BoerPE sebagai bibit unggul Kata kunci : Trigliserida, Glukosa, cross breeding, Kambing PE dan Generasi 1 BoerPE

Page 1 of 10 | Total Record : 94