Jurnal Komunikasi
Vol 14, No 2 (2020): September

Peran Komunikasi Kesehatan dalam Pemberdayaan Masyarakat Pesisir (Studi pada Kelompok Nelayan dan Petani Garam Madura)

Roos Yuliastina (Administrasi publik, FIsip)
Dwi Listia Rika Tini (Administrasi publik, FIsip)
Isyanto Isyanto (Manajemen, FEB)



Article Info

Publish Date
30 Sep 2020

Abstract

Kabupaten Sumenep adalah salah satu kabupaten di Jawatimur yang mengalami penurunan Indek Pembangunan Ksesehatan Manusia (IPKM) pada tahun 2008–2013. Dengan persentase 0.4212 ditahun 2008 menjadi 0.6002 di tahun 2013, artinya dari peringkat 365 merosot menduduki peringkat 390. Data lain juga menunjukkan bahwa penyakit menular seperti tuberkolosis, Pneumia, kusta, difteri, masalah kesehatan lingkungan, stunting, sanitasi dasar dan prilaku hidup bersih dan sehat, masih menjadi permasalahan utama kesehatan di Kabupaten Sumenep. Penelitian ini ingin menganalisis prilaku kesehatan yang dihadapi oleh masyarakat pesisir dari kelompok nelayan dan kelompok petani garam. Dengan mengetahui kondisi atau permasalahan prilaku kesehatan masyarakat pesisir, dapat merumuskan pendekatan atau model komunikasi dalam rangka meningkatkan pemberdayaan masyarakat setempat.Metode penelitian menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan bootom-up community. Pengumpulan data menggunakan wawancara dan focus group discussion (FGD) pada kelompok nelayan di desa Grujugan dan desa Longos kecamatan Gapura dan kelompok petani garam desa Karanganyar kecamatan Kalianget. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok nelayan dan petani garam di Kabupaten Sumenep mengalami permasalahan prilaku kesehatan pada level defisit keterampilan. Level defisit keterampilan dapat menerapkan model komunikasi milik Elihu Katz dan Paul Lazarsfeld dimana model ini menekankan penggunaan konsep opinion leaders dan lingkup pemberdayaan yang harus dikembangkan adalah pengembangan pemberdayaan di lingkup kapasitas manusia, kapasitas lembaga dan lingkungan.

Copyrights © 2020