Kajian ini bertujuan untuk membahas modal sosial yang dimiliki dan didayagunakan oleh pesantren Al-Qodir. Modal sosial tersebut juga berkaitan dengan masalah keragaman, yang diistilahkan peneliti sebagai modal sosial multikultural. Dengan menggunakan riset kualitatif fenomenologis, hasil riset menunjukkan adanya dua area/sumber modal sosial-multikultural, yakni modal internal dan eksternal. Modal internal mencakup keragaman santri dan nilai sosial-budaya yang terbangun didalamnya. Modal internal ini bersifat bonding (mengikat/mempersatukan). Modal eksternal berkaitan dengan jejaring multikultural dan terbangunnya kepercayaan (social trust) bagi pesantren dan komunitas eksternal yang beragam. Modal eksternal ini menampilkan tipe bridging (menjembatani). Adanya modal sosial-multikultural tersebut menjadikan pesantren ini memiliki kemampuan dan berkontribusi nyata dalam pembangunan harmoni sosial, terutama bagi umat beragama.
Copyrights © 2020